Tuesday, September 04, 2007

An hour with Superman

Pernah nonton film Superman Returns? Satu yang kusuka dari Superman di film itu yaitu dia tahu bahwa dia manusia super tapi dia ga nunjukin siapa dirinya, bahkan berusaha gimana caranya dia ga dikenal sebagai Superman. Bagiku, itulah satu ciri orang yang bener2 hebat, that is when one can act as if one were not the reality. Kalo kita jadiin kuadran, ada empat kelompok orang, dari hebat dan low-profile:
1. Orangnya ga hebat tapi ga low profile (angkuh, banyak bacot). Nah, orang2 kaya gini ini sebenernya minta digampar. Salah satunya yang termasuk kelas 'sudra' ini menurutku ya itu yang kata orang pakar telematika dan ngaku menemukan lagu kebangsaan versi asli... padahal, ugh...
2. Orangnya ga hebat, biasa dan low-profile. Ini orang yang tahu diri dan gentleman. Sebenernya soal hebat ga tidaknya dia, kan kita ga pernah tahu, apalagi kalo dia ga banyak bicara. Hati2 aja kalo ketemu orang kaya gini. Tong penuh air kalo dipukul suaranya nge-bass hehe...
3. Orangnya bener2 hebat, cuma ga low-profile (kadang angkuh). Ada aja orang yang kaya gini sih dari kacamata plus (maksudnya positif), orang seperti ini pede abis dan tahu diri juga. Apalagi kalo orang2 kaya gini direndahkan, wah udah deh, siap2 aja melihat siapa dirinya sebenernya. Kalo kaya gitu, angkuh itu sehat buat mendidik sesama orang lain yang angkuh hehe..
4. Orang hebat banget tapi low-profile. Wah, ini nih kelasnya Superman. Pernah ketemu sama orang kaya gini? Aku pernah.

Di perusahaan besar, ada istilah 'champion' yang diberikan ke mereka yang bener2 hebat dan outstanding di perusahaan itu. Di Philips, ada seorang champion juga. Beliau ini research fellow di Philips Research, posisi tertinggi dan terhormat untuk seorang scientist di sana. Publikasi ilmiahnya udah ratusan, dan yang hebatnya, dia punya lebih dari 50 US patents dan lebih dari 100 EU patents. Gile bener, bisa punya paten di US dan Eropa sebanyak itu bok. Mahasiswa doktornya juga banyak dan dia udah bikin inovasi yang jadi brand Philips. Terus terang, waktu aku apply ke TU/e dulu, aku udah kunjungi homepagenya berkali2 dan aku mimpi suatu saat setidaknya ketemu dengan beliau langsung. Ternyata, bukan hanya ketemu, beliau sekarang jadi supervisorku. Wow, what a priviledge!

To me, he is one of the supermen I've met in my life, karena dia bukan hanya hebat tapi low-profile. Kemarin, aku kasih demonstrasi progress internshipku dan beliau ga segan2 harus pergi dari kantornya dan datang ke ruanganku. Bayangin, orang sekaliber itu mau sediakan waktu satu jam lebih datang untuk dengerin presentasi dan demo from a mere master's student like me. Tidak hanya datang, beliau bener2 mendengarkan penjelasanku, memberikanku semangat dan tidak ada satupun kata negatif yang dia ucapkan. Bahkan, saat beliau tidak tahu, dia memang jawab "I don't know" dan bukan malah sok tahu atau bilang "maybe..." Yang paling bikin aku respect waktu itu adalah saat beliau bilang bahwa dia orang yang awam tentang topik yang kukerjakan dan karena itu dia tertarik ingin tahu. Great! It is really awesome to hear such a champion says that words to me. Beda banget yah sama sejumlah orang di Indonesia yang bukan hanya ngaku2 hebat tapi juga sok tahu, apalagi akhir2 ini...

--

There is a great man who makes every man feel small. But the real great man is the man who makes every man feel great.
- Gilbert Keith Chesterton (1874-1936) British journalist, novelist and poet.

No comments: