Saturday, September 30, 2006

belanja dan masak

kata orang, selalu ada kali pertama untuk segala sesuatu. itu terjadi samaku di belanda ini, yaitu belanja dan masak. selama ini, aku selalu ga tertarik sama yang namanya belanja ke pasar apalagi masak. aku memang jago menikmati hasil karya orang lain, maksudku makan, terutama masakan mama yang bagiku paling enak di dunia.

tapi sekarang aku harus melakukan semua sendiri. kalo ga aku ga makan. kalo ga makan, ya tahu sendiri kan. jadilah aku ke pasar dan belanja dan masak. pelan2 aku mulai melihat sebenarnya belanja itu asik juga. liat2 barang, liat2 harganya (hehe, maklum mahasiswa lagi), trus beli yang aku suka. there's a sense of freedom in it. gitu juga sama masak. mo masak apa, terserah. tinggal beli, trus coba. gagal, ya makan sendiri hehe.

apa yang kupelajari dari sini? kadang2 kita jadi orang merasa aman dengan apa yang biasa kita lakukan. butuh usaha dan kemauan untuk keluar dari comfort zone dan mencoba hal2 baru. ibarat elektron yang butuh energi aktivasi kalo mau pindah ke level energi yang lebih tinggi. ibarat hukum Newton bahwa benda (dan manusia juga!) punya sifat inersia, mempertahankan kondisinya sekarang.

selain itu, masih tentang perubahan, kita akan lebih mudah menyukai sesuatu ketika kita bisa melihat keindahan dan kebaikan dari sesuatu itu. try to see the positive sides. ini akan menolong kita untuk lebih mudah berubah dan mempertahankan kondisi baru jika memang itu lebih baik.

terakhir, pressure to survive adalah guru yang baik. itu akan membuat siapapun akan berani keluar dari daerah nyamannya dan melakukan apa saja untuk survive. apa hal dasar yang memaksa saya untuk pergi keluar buat belanja dan masak? ya, supaya saya hidup. apa yang bikin mahasiswa bisa begadang belajar dan ngerjai tugas? ya, karena ada ujian dan deadline. ya, supaya lulus.

ga mudah ya jadi manusia...

laptop dan bad habit

satu hal yang bikin aku milih kuliah di TUE adalah karena program laptopnya. untuk laptop yang canggih (spek lihat di sini) , mahasiswa cuma bayar 1000 euro sampai dia lulus dan bisa nyicil per bulan tanpa bunga. selebihnya TUE yang nanggung. memang ini mendukung banget sama proses belajar dan mengajar di sini, apalagi ditambah akses internet cable dan wireless yang oke di kampus. cuma ada yang bikinku ga enak.

sampai minggu ini, sejumlah mahasiswa internasional dari satu negara tertentu selalu membawa laptop mereka ke kelas pas kuliah. waktu dosen lagi ngajar, menurutku mereka berani sekali membuka laptop mereka dan ngerjain entah apa dengannya yang pasti ga ada hubungannya sama kuliah waktu itu. mereka sering browsing, liat2 foto, ada yang download, bahkan ga jarang chatting! gila.

nah, yang paling bikinku kesel itu apa? mereka hampir selalu duduk di baris paling depan! apa yang mereka lakukan di kelas itu sangat menggangguku. karena itu ga appropriate dan karena screen laptop mereka. ah entahlah. dalam hal ini, satu prinsip ini tepat. ada saatnya kita mikirin orang lain, ada saatnya mikirin diri sendiri dan ga usang pusing sama orang bikin apa. this time is for the latter. kalo mo ngaco, ya ngaco aja sendiri, ga usah ngajak2 orang lain.

jauh lebih dalam dari yang kukira

selama hampir dua minggu ini aku coba pelajari Injil Yohanes dari awal sambil belajar dari Barclay's commentary. satu hal yang langsung terasa buatku adalah betapa masih kurangnya pemahamanku selama ini. aku juga belajar betapa kaya dan dalamnya firman Tuhan itu. seperti kata seseorang yang pernah kubaca, Alkitab itu cukup dangkal bagi seorang bayi untuk berendam dan berenang di dalamnya, tapi terlalu dalam untuk seorang doktor untuk mencapai dasarnya. semoga pemahaman melangkah ke luar menjadi penerapan sehari2.

pelajaran dari minggu keempat

aku bersyukur aku bisa melewati minggu keempat dengan baik. semua tugas kuselesaikan dengan sebaik yang aku bisa dan aku ga ada rasa menyesal kurang baik melakukannya. semua kuliah kuikuti dengan semangat (atau ada juga yang disemangat2in hehe). kalau bukan karena Tuhan, minggu keempat ini akan lebih berat rasanya bagiku.

apa yang kupelajari minggu ini? ada beberapa. satu, aku diingatkan akan satu prinsip alkitabiah yang penting itu: WALK ANOTHER MILE. beri lebih dari yang diminta. minggu ini aku coba lakukan ketika mengerjakan satu tugas yang kukerjakan dengan temanku orang vietnam itu. ada satu soal yang optional, boleh dikerjakan boleh juga tidak. kami berusaha mengerjakannya dan berhasil. kemudian, kami mengetik semua solusi tugas kami di word processor. kami merepotkan diri kami dengan mengetikkan notasi matematik yang banyak. kata mahasiswa orang belanda, tugas boleh aja ditulis tangan dan dikumpul. tapi kami berusaha melakukan apa yang terbaik yang bisa kami kerjakan. kami puas dapat mengumpulkan pekerjaan kami tanpa rasa bersalah karena gagal memberi yang terbaik. walk another mile. semoga kami tetap setia dengan prinsip ini.

yang kedua, gembira dan semangat. dalam pembicaraan pas break dengan teman2, kami sampai pada point bahwa kuliah akan paling menyenangkan kalau kami suka materinya, suka dosennya, dan tahu jelas ini bakal berguna banget buat fase studi berikutnya. tapi itu ideal. jadi gimana tetap semangat kalo tidak ideal? yah, kalo dosennya cara ngajarnya ga kita suka ya ga bisa diapa2in. kalo materi ga suka, mungkin itu karena belum ngerti. kalo ga tahu kuliah ini ntar gunanya apa, ya think postively aja. suatu saat itu pasti berguna, somewhere, somehow. kualitas atau performance berbanding lurus dengan kegembiraan.

yang ketiga, BALANCE. tiga malam yang lalu, tetanggaku orang Greek mengundang kami para spaceboxers untuk datang ke kamarnya, to celebrate his birthday, jam 9 malam. waktu itu pas aku lagi ngerjain tugas sampai 9.30 aku baru sadar undangan temanku ini karena udah mulai ribut di luar. ada godaan dalam diriku untuk aku ga usah keluar, cukup berdiam diri di kamarku yang nyaman dan melakukan apa yang kumau. tapi aku akhirnya keluar, coming out of the room (not the closet hehe) and join the standing party. i had a very good time, knowing new people which are also my heighbors, from other countries., instead of free drinks and cookies. well, tugas bisa ditunda, aku bisa kurangi jam tidur tapi ulang tahun teman hanya saat itu kan?

Sunday, September 24, 2006

agenda utama dan pertama

salah satu kebiasaan baik orang di belanda adalah biasanya mereka punya agenda yang mencatat seluruh appointment dan rencana mereka. hampir semua orang rata2 punya agenda dan itu termasuk juga grad student, apalagi. tapi apakah agenda utama dan pertama bagi a christian grad student? karena grad student itu adalah seorang kristen, maka pertanyaannya jadi: apakah agenda utama dan pertama bagi seorang kristen?

jawabannya adalah mempersiapkan waktu yang cukup di pagi hari untuk menikmati persekutuan dengan Tuhan, being recharged, dengan menikmati firman-Nya dan berkomunikasi dengan-Nya melalui doa. ini sangat fundamental dan inilah yang juga seharusnya diajar di sekolah minggu, PSK (persekutuan siswa kristen), PMK (persekutuan mahasiswa kristen), alumni, dll.

aku merasakan banget gimana bedanya hari ketika aku memulai hari dengan agenda ini dan hari ketika aku gagal melakukannya. kembali aku diingatkan sama hukum yang kubuat sendiri selama dua tahun aku kerja jadi dosen bahwa "NILAI DARI SESUATU BERBANDING LURUS DENGAN USAHA YANG DIKELUARKAN UNTUK MERAIHNYA." yang sebaliknya berarti sama yaitu "USAHA YANG DIKELUARKAN UNTUK MERAIH SESUATU BERBANDING LURUS DENGAN NILAINYA."

komik tentang grad student

beberapa hari lalu, aku ketermu satu website yang lucu. isinya komik2 tentang kehidupan grad student. meski konteksnya di Stanford University dan di US, tapi tetap aja mengena. beberapa kali aku bahkan seperti melihat diriku ada di dalamnya hehe. coba deh kunjungi http://www.phdcomics.com dan semoga terhibur...

a good teammate

kami dapat assignment 1 minggu kemarin dan itu harus dikerjakan berdua. tiap orang harus cari partner. jadilah aku mikir siapa temanku, karena aku satu2nya orang Indonesia di kelas. akhirnya aku satu kelompok dengan teman dari Vietnam yang duduk di sebelahku.

aku senang bekerja sama temanku ini karena dia serius bekerja (bukan berarti aku ga serius ya...). aku juga senang sama suasana diskusi yang terjadi kalo kami kerja. ga jarang kami berdebat dan kami tetap baik2 aja. kami juga sering tertawa selama kerja. juga kami bisa membagi tugas, mana yang aku kerjakan dan mana bagian dia. kayanya sih, progress kami relatif cepat, hehehe. satu yang kusyukuri selain itu, aku berlatih ngomong bahasa inggris terutama buat ngejelasin notasi2 matematika yang ternyata ga mudah.

menemukan partner yang tepat dalam bekerja menurutku penting banget. karena kita bakal habiskan cukup banyak waktu bareng buat kerja. karena nilai kita juga ditentukan sama kerja masing2. karena kerja harus nyaman, jadi anggota tim harus klop. gitu.

1st enemy of grad student: PROCRASTINATION

procrastinate: to delay doing sth that you should do, usually because you do not want to do it. (Oxford Advanced Genie)

anehnya londo (1)

dua hari lalu pas aku kuliah, banyak mahasiswa yang ingin bertanya. dosennya akan datang ke meja mahasiswa yang nanya. nah, waktu dosennya lagi di meja penanya no 1, ada mahasiswa belanda yang kayanya pengen banget supaya dosennya segera datang ke mejanya setelah selesai dari penanya 1. trus apa yang dia lakukan? dia angkat tangan kirinya terus kira2 selama 15 menit dan tangan kanannya 15 menit berikutnya! aku perhatikan sikapnya karena aku duduk di belakangnya.

sialnya, seorang mahasiswa dari china datang gabung ke meja mahasiswa penanya 1 dimana dosen masih menerangkan. dia kayanya ga peduli sama ada mahasiswa yang udah 30 menit angkat tangan sebagai tanda antri. trus pas dosennya selesai dari penanya 1, eh si china ini langsung aja nanya ke dosennya itu dan dosennya melayani. jadi deh si londo angkat tangan terus 15 menit lagi hehehe.

yang aku ga abis pikir, kenapa juga harus angkat tangan terus? apa ga ada kerjaan lain? memang dia akhirnya jadi susah ngerjain yang lain, wong gimana caranya sambil angkat tangan. trus aku? ya, aku juga nanya dua kali sama dosennya, tapi setelah tidak ada lagi yang nanya, setelah semua puas. dasar londo, londo ....

Friday, September 15, 2006

fokus, fokus, fokus

ini minggu kedua aku kuliah. bebannya udah mulai terasa. aku berencana ambil 8 mata kuliah, itu hanya untuk 10 minggu! berat memang, tapi semua harus dijalani.

kalo aku ditanya pelajaran paling penting apa yang kudapat setelah minggu kedua ini, maka jawabku adalah kemampuan dan kesetiaan untuk FOKUS. aku merasa masih kurang dalam hal ini. fokus di sini maksudnya adalah semangat GETTING THINGS DONE, ONE AT A TIME. semangat berkonsentrasi memulai dan menyelesaikan, meski harus melawan rasa bosan. semangat untuk tidak menunda2. semua itu arti fokus yang kuperlu jiwai.

semoga minggu depan aku jadi orang yang makin fokus, tahu proritas dan membuatnya dalam perencanaan, dan yang terpenting getting them DONE WELL. Tuhan, tolong saya.

kemana orang Indonesia-nya ya?

dari seluruh international master student tahun ini, mahasiswa dari China yang terbanyak. kalo ga salah hampir 20 orang. aku pikir, ya wajarlah. China kan penduduknya paling banyak di dunia. kontingen terbanyak kedua dari India, sekitar 15 orang. lagi2 aku pikir, yah itu wajar. mereka terbanyak kedua di dunia. negara terbanyak penduduknya no 3 dan 4 setahuku Rusia sama US. tapi karena mereka agak jarang studi ke Eropa, jadi bisa di-skip. Indonesia negara terbanyak penduduknya no 5. tapi apakah mahasiswa Indonesia yang terbanyak no 3 di program master TUE tahun ini?

TIDAK. yang terbanyak ketiga datang dari TURKI. mereka ada sekitar 10 orang! Indonesia sendiri wakilnya cuma ada 4. empat. waktu aku merenungkan ini, aku jadi sedih. hampir semua mahasiswa master internasional di TUE bisa kuliah karena dapat beasiswa TUE untuk 50 orang per tahun. yang bikin aku sedih, kenapa jumlah mahasiswa Indonesia yang dapat beasiswa itu cuma 2? seberapa banyak sebenarnya anak Indonesia yang tahu ada beasiswa ini dan apply? dugaanku, sedikit banget. lalu kenapa anak2 dari China dan India itu bisa tahu dan apply? ini pertanyaan penting yang perlu di jawab. ingat, kita itu penduduknya 220 juta, sementara Turki paling cuma 60 atau 70 juta.

menurutku, mungkin tidak banyak mahasiswa Indonesia yang berprestasi dan pengen banget melanjutkan studinya, lalu cari2 beasiswa. kalo memang dia ngebet banget dan punya akses internet, seharusnya dia tahu beasiswa TUE ini. atau mungkin, mereka mau sekolah, tapi ga mau bayar harganya, seperti capek2 siapin dokumen, harus tes TOEFL atau IELTS, kirim dokumen ke universitas dll. tapi yang pasti, fenomena ini bikin aku sedih dan prihatin. aku berharap tahun depan lebih banyak lagi anak Indonesia yang bisa kuliah master di TUE dengan beasiswa TUE, Shell atau Erasmus Mundus atau Stuned.

220 juta = 220 000 000

aku paling tua

waktu aku kumpul dan kenalan sama semua international students di program master teknik elektro, ternyata aku baru tahu kalo aku yang paling tua dari mereka semua. tapi aku ga terlalu terkejut sih karena aku sempat menduga juga. rata-rata teman2ku ini umurnya masih 22, baru lulus sarjana langsung cari beasiswa master ke luar.

jujur aja, ada perasaan ga enak juga sama diri sendiri. yang terbayang sempat di pikiran hanyalah pengandaian2. kalau saja prestasiku pas di ITB dulu jauh lebih baik, kalo saja aku berusaha belajar lebih sungguh pas kuliah dulu, kalo saja, kalo saja.... tapi semua itu ga perlu dan memang ga ada gunanya karena aku buang2 waktu dan aku ga bisa mengubahnya. aku bersyukur bisa studi s2 di sini dengan beasiswa penuh. itu semua anugrah Tuhan buatku. yang kupelajari dari sini adalah jangan pernah hidup di masa lalu. hiduplah hari ini, sebaik yang aku bisa kerjakan. ciptakan selalu rekam jejak (track record) yang baik. kalo aku hidup kaya gini, masa depan akan memikirkan dirinya sendiri.

carpe diem... seize the day...

Monday, September 04, 2006

survival!

bersyukur ada Tennov sama Lorden yang jemput di Schipol. Lorden menjadi teman yang begitu baik, mengajarku banyak hal tips and trick hidup di negeri tulip ini. I owe him so many (even literarily hehehe). tapi tetap saja dua minggu pertama di NL bener2 ga mudah buatku.

yang pertama bikin sulit adalah kebetulan 2 minggu itu cuaca Eindhoven ga tentu, tapi lebih sering hujan deras dan berangin kencang. saking kencangnya, payungku sampe jadi kaya antena parabola. ini bikin suhu dingin banget buatku, mau sampe 16 derajat celcius. huh.

yang kedua, masalah makanan. pas acara masterintro di kampus, selama seminggu makan siangnya cuma dikasi 3 roti, 1 coklat 1 apel dan 1 minuman kaleng. sementara karena tempat ku numpang jauh (belum permanen), aku ga bisa makan nasi. ya jadinya, staminaku drop. ini ditambah lagi sama acara yang kadang harus jalan cukup jauh di tengah udara yang dingin dengan perut Indonesia tanpa nasi.

cuaca, makanan dan acara bikin aku hari jumat kemarin benar2 tewas. padahal waktu itu aku baru saja masuki kamar baruku di kampus, 8 hari setelah aku datang di NL. badanku penuh angin, kepalaku pusing, demam tinggi, bawaan mau muntah mulu, ga ada nafsu makan sementara jujur aja aku ga bisa masak (taunya makan hehehe). aku coba masak nasi tapi aku ga kuat. itu mulai jumat siang sampe malam, keadaan makin memburuk.

tapi syukurlah semua itu udah lewat setelah berjuang keras sendirian, ditambah dengan bantuan 5 teh celup dan parasetamol dari Vivi, tetanggaku orang Indonesia yang kugedor kamarnya mo pinjam termometer jam 11 malam. aku pinjam itu takut suhu demamku tinggi banget sampe step. kalo udah step, kata orang, otak bisa rusak. lha kalo otakku rusak, gimana mo kuliah?!

aku belajar bahwa di sini orang harus bertanggung jawab sama dirinya sendiri, tidak aja yang namanya manja, inisiatif sendiri, berani pegang prinsip sendiri. tapi mereka yang mengikuti Dia dapat berkata, segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. give thanks to the Lord.

jangan kuatir

pas aku boarding ke pesawat MAS yang akan membawaku ke NL dan menemukan kursi penumpang kelas ekonomi sesuai nomor di kartu pass-ku, aku terkejut karena di sana sudah duduk seorang ibu dan dua anaknya. nomor kami memang sama dan tidak mungkin ibu itu pindah. suaminya pun terpaksa duduk di kursi jauh dari situ karena kapasitasnya cukup buat 3 orang.

lalu aku jadi agak panik, berpikir sampai terlalu jauh ke sana ke mari. aku temui stewardess-nya dan ceritakan masalahku. melihat mereka mengerti keadaanku, aku jadi lebih tenang sedikit meski pas melihat penuhnya pesawat aku rada kuatir bakal ditempatkan dimana atau jangan2 tiketku di-delay.

setelah cukup lama dan hampir semua penumpang sudah duduk, baru seorang pramugari datang samaku dan katanya: "please, sir, follow me to seat 18E." tadinya aku mikir duduk di belakang, eh sekarang aku dibawa ke depan dan ternyata seatku di business class! wow, aku ga nyangka bakal bisa nikmati business class secepat ini. lalu jadilah aku nikmati perjalanan belasan jam itu dengan segala fasilitas business class kunikmati bener2 hehehe. bener2 enak...

aku belajar bahwa ga ada gunanya kuatir. seharusnya tenang aja dan ga perlu panik. aku ingat banget kata2 Pak Kurnia Djaja, rekan kerja dulu. dia bilang, kuatir itu tak perlu, tak ada gunanya. kalo memang ada solusi untuk mengatasinya, ya kerjakanlah. kalo diam aja sementara sebenarnya ada solusi, kita salah. tapi kalo memang setelah dicari ga ada jalan keluar atau segala usaha sudah dikerjakan, ya ga perlu kuatir. serahkan aja ke Tuhan, abis mau diapain lagi. pasrah. gitu katanya.

meninggalkan "pantai"

waktu aku sedang sibuk2nya persiapan berangkat, ada satu kalimat dalam bahasa inggris yang begitu kuingat. kalo ngga salah, isinya gini: seseorang tidak akan mungkin berlayar dan menemukan dunia baru kalau dia tidak mau melepaskan diri dari pantai rumahnya. kalimat ini yang kupikir tepat banget buatku. aku sebut diriku sekarang meninggalkan pantai rumahku dan menjelajahi dunia baru. apa yang kutinggalkan? status quo. segala sesuatu yang dengannya aku merasa biasa. apa yang kuhadapi? sebuah dunia baru yang jelas aku belum biasa hidup di dalamnya. jadi, ini adalah sebuah perubahan. perubahan besar dan terjadi dalam waktu cepat.

apa yang kurasakan? campur aduk, antara kegembiraan dan rasa kuatir. namun kupikir ini adalah thrill hidup. aku ga bisa bayangin gimana enaknya hidup tanpa ada perubahan, khususnya perubahan yang kita inginkan dan itu terjadi. aku belajar dalam setiap perubahan ada peningkatan level yang kita alami dan itu butuh energi aktivasi untuk melepaskan diri dari inersia hidup.

jadi, aku sudah "berlayar" naik pesawat Malaysia Airlines dari "pantai" Jakarta, singgah sebentar di KLIA, lalu tiba di "pantai" Schipol Amsterdam menuju dunia baru bernama Eindhoven. semoga aku pulang dengan membawa banyak hal dari sini, termasuk diriku sendiri yang pasti berubah. O Lord help me.

a dream come true

sejak 2004, aku mulai pengen sekolah lagi. sekolahnya pun s2 jurusan teknik dan di luar negeri. sejak itu aku cari2 beasiswa. satu enaknya jadi negara berkembang (miskin?) dan bekas jajahan adalah banyaknya beasiswa studi ke luar. dari sekian yang ada, aku tertarik dengan belanda.

well, singkat cerita aku berhasil diterima menjadi salah satu penerima beasiswa Stuned tahun 2006. kalo ga salah sih, tahun ini aku satu2nya yang masuk di program teknik dari 170 lebih awardees. kalo ditanya apa aku bangga, ya tentu dong. ini sebuah prestasi dan milestone dalam sejarah hidupku yang mungkin akan kuceritakan sama anak cucuku nanti. ini adalah penantian setelah mencoba dua kali dengan susah payah (apalagi di tahun 2005) dan dua kali jadi kandidat cadangan.

bagiku sendiri ada arti yang lebih dalam. aku juga berdoa untuk hal ini dan akhirnya doaku dijawab Tuhan. artinya Tuhan ingin aku berangkat studi. Tuhan mau aku pergi. Dia kasih izin. artinya Dia punya rencana buatku dengan menjawab doaku. aku belum tahu rencana apa itu sepenuhnya tapi aku yakin Dia akan menyatakan samaku langkah demi langkah.

jawaban doa juga berarti bahwa aku menginginkannya. dan itu berati ini adalah pilihanku, kemauanku. artinya, aku bertanggung jawab untuk menyelesaikannya dengan baik. keduanya ini: kehendak Tuhan dan tanggung jawab padaku adalah paduan yang baik. akhirnya kembali kepada prinsip sederhana: just do your best and God will do the rest.

aku yakin Tuhan akan menolongku, selama aku mau taat kepada pimpinan-Nya. semoga a dream come true menjadi mimpi yang diselesaikan dengan baik.

beberapa pelajaran:
- be careful what you wish for. it may come true. pastiin apa yang kita mimpikan sesuai kehendak Tuhan karena coba kalo ngga dan akhirnya itu terjadi? mmm...
- kalo Tuhan sudah buka jalan, tak ada seorangpun yang bisa menutup. kalo Tuhan sudah tutup jalan, mau gimana pun caranya orang mau buka ga bakal bisa.

Sunday, September 03, 2006

blog baru

baru hari ini aku punya waktu buat nulis blog baruku. memang dari dulu sebelum berangkat dari Indonesia ke NL aku mau bikin blog baru, tempat aku bisa cerita macam2. cuma baru bisanya hari ini, hari ke-15 aku di NL.

so, blog ini mau diisi apa? ya, apa aja yang aku mau tulis. kuharap kali ini aku ga berakhir seperti dulu waktu aku mulai blog-ku yang sulung. pengennya nulis dalam bahasa inggris, eh tau2nya jadi ngerepotin diri sendiri. selalu kembali ke prinsip penting itu: tujuan harus jadi tuan. artinya, ya tujuan menentukan segala pengambilan keputusan. kalo tujuan nulis blog buat menuliskan isi kepala dengan nyaman, yah seharusnya pake bahasa ibu ajalah. kecuali kalo nulis blog buat nunjukin kita oke bahasa inggrisnya atau mau sekedar latihan (meski keduanya bisa nyampur), ya monggo. jadi aku akan pake bahasa tanah air sendiri, meski ya campur2 bahasa inggris, demi kenyamanan.

itu soal bahasa. menyinggung soal kenyamanan, aku juga merasa menulis dengan huruf kecil semua lebih nyaman daripada ngikutin tatabahasa baku. kan tujuannya supaya aku nyaman dan lebih cepat ngetiknya, karena mungkin saja nanti aku akan punya waktu sedikit buat nulis. gimana dengan pembaca? ok, aku akan bantu dengan paragraf yang sesuai dengan artinya: kumpulan kalimat yang memiliki satu ide.

trus ada satu lagi. soal style. juga karena tujuan, jadi aku ga akan jadikan ini latihan apakah aku masih ingat kata2 baku bahasa Indonesia. jadi apa yang nyaman dan enak, ya itu yang kupakai. dalam hal ini, kalimat terakhir itu untuk nulis blog keduaku ini. kalo dipake buat kehidupan nyata, wah bahaya. mungkin itu yang bikin Indonesia jadi seperti sekarang.