Monday, September 04, 2006

jangan kuatir

pas aku boarding ke pesawat MAS yang akan membawaku ke NL dan menemukan kursi penumpang kelas ekonomi sesuai nomor di kartu pass-ku, aku terkejut karena di sana sudah duduk seorang ibu dan dua anaknya. nomor kami memang sama dan tidak mungkin ibu itu pindah. suaminya pun terpaksa duduk di kursi jauh dari situ karena kapasitasnya cukup buat 3 orang.

lalu aku jadi agak panik, berpikir sampai terlalu jauh ke sana ke mari. aku temui stewardess-nya dan ceritakan masalahku. melihat mereka mengerti keadaanku, aku jadi lebih tenang sedikit meski pas melihat penuhnya pesawat aku rada kuatir bakal ditempatkan dimana atau jangan2 tiketku di-delay.

setelah cukup lama dan hampir semua penumpang sudah duduk, baru seorang pramugari datang samaku dan katanya: "please, sir, follow me to seat 18E." tadinya aku mikir duduk di belakang, eh sekarang aku dibawa ke depan dan ternyata seatku di business class! wow, aku ga nyangka bakal bisa nikmati business class secepat ini. lalu jadilah aku nikmati perjalanan belasan jam itu dengan segala fasilitas business class kunikmati bener2 hehehe. bener2 enak...

aku belajar bahwa ga ada gunanya kuatir. seharusnya tenang aja dan ga perlu panik. aku ingat banget kata2 Pak Kurnia Djaja, rekan kerja dulu. dia bilang, kuatir itu tak perlu, tak ada gunanya. kalo memang ada solusi untuk mengatasinya, ya kerjakanlah. kalo diam aja sementara sebenarnya ada solusi, kita salah. tapi kalo memang setelah dicari ga ada jalan keluar atau segala usaha sudah dikerjakan, ya ga perlu kuatir. serahkan aja ke Tuhan, abis mau diapain lagi. pasrah. gitu katanya.

No comments: