Monday, September 04, 2006

survival!

bersyukur ada Tennov sama Lorden yang jemput di Schipol. Lorden menjadi teman yang begitu baik, mengajarku banyak hal tips and trick hidup di negeri tulip ini. I owe him so many (even literarily hehehe). tapi tetap saja dua minggu pertama di NL bener2 ga mudah buatku.

yang pertama bikin sulit adalah kebetulan 2 minggu itu cuaca Eindhoven ga tentu, tapi lebih sering hujan deras dan berangin kencang. saking kencangnya, payungku sampe jadi kaya antena parabola. ini bikin suhu dingin banget buatku, mau sampe 16 derajat celcius. huh.

yang kedua, masalah makanan. pas acara masterintro di kampus, selama seminggu makan siangnya cuma dikasi 3 roti, 1 coklat 1 apel dan 1 minuman kaleng. sementara karena tempat ku numpang jauh (belum permanen), aku ga bisa makan nasi. ya jadinya, staminaku drop. ini ditambah lagi sama acara yang kadang harus jalan cukup jauh di tengah udara yang dingin dengan perut Indonesia tanpa nasi.

cuaca, makanan dan acara bikin aku hari jumat kemarin benar2 tewas. padahal waktu itu aku baru saja masuki kamar baruku di kampus, 8 hari setelah aku datang di NL. badanku penuh angin, kepalaku pusing, demam tinggi, bawaan mau muntah mulu, ga ada nafsu makan sementara jujur aja aku ga bisa masak (taunya makan hehehe). aku coba masak nasi tapi aku ga kuat. itu mulai jumat siang sampe malam, keadaan makin memburuk.

tapi syukurlah semua itu udah lewat setelah berjuang keras sendirian, ditambah dengan bantuan 5 teh celup dan parasetamol dari Vivi, tetanggaku orang Indonesia yang kugedor kamarnya mo pinjam termometer jam 11 malam. aku pinjam itu takut suhu demamku tinggi banget sampe step. kalo udah step, kata orang, otak bisa rusak. lha kalo otakku rusak, gimana mo kuliah?!

aku belajar bahwa di sini orang harus bertanggung jawab sama dirinya sendiri, tidak aja yang namanya manja, inisiatif sendiri, berani pegang prinsip sendiri. tapi mereka yang mengikuti Dia dapat berkata, segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. give thanks to the Lord.

No comments: