Sunday, March 22, 2009

Lagu gubahanku untuk Indonesia tercinta: S'lamatkan Indonesia!

S'lamatkan Indonesia!

Mauritz Panggabean

Indonesiaku nan raya, neg'riku tercinta
Kaya alam dan budaya, anug'rah Pencipta
Namun kini dia berduka, penuh noda dosa
Lelah, terlantar, terluka, hampir putus asa

Ya Allah, dosa neg'riku, mohon ampunilah
'Ni aku untuk bangsaku, pakaiku dan utuslah


Hanya kar'na anug'rah-Mu, Kau t'lah s'lamatkanku
Sungguh besarnya cinta-Mu 'tuk Indonesiaku!
Namun anaknya berjuta, suku-suku bangsa
Tanpa Injil sukacita, seg'ra kan binasa

Lalai 'kusebar Injil-Mu, Tuhan ampunilah

P'nuhi dengan kuasa Roh-Mu, kerja buat Hu tak lelah


Coda:
S'lamatkanlah Indonesia!
S'lamatkanlah Indonesia!

S'lamatkanlah Indonesia!

S'lamatkan Indonesia!


***




Monday, March 16, 2009

Gadis cantik untuk pria kaya

Aku salin cerita di bawah dari sebuah forwarded email di sebuah milis. Aku ga tahu apa kisah ini benar-benar terjadi, tapi pesannya menarik dan make sense. Be inspired.

***

Gadis cantik untuk pria kaya

Surat dari cewek cantik yang ingin mendapatkan pria kaya yang dimuat di suatu majalah. Suratnya ditanggapi oleh seorang pria kaya dengan serius. Bagus kata-katanya dan jangan lupa lihat nama pria yang membalas suratnya.

Seorang gadis muda dan cantik, mengirimkan surat ke sebuah majalah terkenal, dengan judul:

"Apa yang harus saya lakukan untuk dapat menikah dengan pria kaya?"
...
Saya akan jujur, tentang apa yang akan coba saya katakan di sini. Tahun ini saya berumur 25 tahun. Saya sangat cantik, mempunyai selera yang bagus akan fashion. Saya ingin menikahi seorang pria dengan penghasilan minimal $500ribu/tahun. Anda mungkin berpikir saya matre, tapi penghasilan $1juta/tahun hanya dianggap sebagai kelas menengah di New York. Persyaratan saya tidak tinggi. Apakah ada di forum ini mempunyai penghasilan $500ribu/tahun? Apa kalian semua sudah menikah? Yang saya ingin tanyakan: apa yang harus saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti Anda? Yang terkaya pernah berkencan dengan saya hanya $250rb/tahun. Bila seseorang ingin pindah ke area pemukiman elit di City Garden New York, penghasilan $ 250rb/tahun tidaklah cukup. Dengan kerendahan hati, saya ingin menanyakan:
Dimana para lajang-lajang kaya hang out?
Kisaran umur berapa yang harus saya cari?
Kenapa kebanyakan istri dari orang-orang kaya hanya berpenampilan standar?

Saya pernah bertemu dengan beberapa wanita yang memiliki penampilan tidak menarik, tapi mereka bisa menikahi pria kaya? Bagaimana, Anda memutuskan, siapa yang bisa menjadi istrimu, dan siapa yang hanya bisa menjadi pacar?

ttd.
Si Cantik

Inilah balasan dari seorang pria yang bekerja di Finansial Wall Street:

Saya telah membaca suratmu dengan semangat. Saya rasa banyak gadis-gadis di luar sana yang mempunyai pertanyaan yang sama. Ijinkan saya untuk menganalisa situasimu sebagai seorang profesional. Pendapatan tahunan saya lebih dari $500rb, sesuai syaratmu, jadi saya harap semuanya tidak berpikir saya main-main di sini.

Dari sisi seorang bisnis, merupakan keputusan salah untuk menikahimu. Jawabannya mudah saja. Saya coba jelaskan, coba tempatkan "kecantikan" dan "uang" bersisian, dimana Anda mencoba menukar kecantikan dengan uang: pihak A menyediakan kecantikan, dan pihak B membayar untuk itu, hal yg masuk akal. Tapi ada masalah disini: kecantikan Anda akan menghilang, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa ada alasan yang bagus. Faktanya, pendapatan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun, tapi Anda tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun.

Karena itu, dari sudut pandang ekonomi, saya adalah aset yang akan meningkat, dan Anda adalah aset yang akan menyusut. bukan hanya penyusutan normal, tapi penyusutan eksponensial. Jika hanya (kecantikan) itu aset Anda, nilai Anda akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang. Dari aturan yg kita gunakan di Wall Street, setiap pertukaran memiliki posisi, kencan dengan Anda juga merupakan posisi tukar. Jika nilai tukar turun, kita akan menjualnya dan adalah ide buruk untuk menyimpan dalam jangka lama, seperti pernikahan yang Anda inginkan. Mungkin terdengar kasar, tapi untuk membuat keputusan bijaksana, setiap aset dengan nilai depresiasi besar akan di jual atau "disewakan." Siapa saja dengan penghasilan tahunan $500rb, bukan orang bodoh, kami hanya berkencan dengan Anda, tapi tidak akan menikahi Anda.

Saya akan menyarankan agar Anda lupakan saja untuk mencari cara menikahi orang kaya. Lebih baik Anda menjadikan diri Anda orang kaya dengan pendapatan $500rb/tahun. Ini kesempatan lebih bagus daripada mencari orang kaya bodoh. Mudah-mudahan balasan ini dapat membantu. Jika Anda tertarik untuk servis "sewa pinjam," hubungi saya.

ttd,
J.P. Morgan

Sunday, March 15, 2009

Lagu ciptaanku yang ketiga: Doaku Untukmu, Kawan

Doaku Untukmu, Kawan

Mauritz Panggabean

Kawan, tak terasa waktu ini tibalah,
masa 'tuk bersama kini pun usailah.
'Kankah sia-sia, s'mua perjuangan kita
di tengah deru lautan hidup di dunia?

Kawan, ingatlah Dia denganmu 'kan bersama.
Dia jadi nahkoda hatimu tent'ramlah
Layar t'lah terkembang, lautan ganas menghadang.
Namun dalam doa pada-Nya 'ku berkata

"Selamat jalan Kawan,
setialah layani Dia.
Janganlah putus asa,
meski badai menerpa.
Kunantikan saatnya
kita akan berjumpa dalam bahagia
kar'na hidup dalam Dia."

***

Rangkaian kata-kata di atas merupakan lirik lagu ciptaanku yang ketiga. Aku menyanyikannya pertama kali dengan petikan gitarku sendiri lima tahun yang lalu, 14 Maret 2004 dan kudedikasikan lagu itu untuk beberapa orang teman baik di PMK Open House yang pada hari itu mensyukuri wisuda sarjana mereka bersama dengan teman-teman persekutuan. Beberapa hari sebelumnya, aku memang berpikir-pikir apa hadiah yang akan kuberikan untuk mereka, dan aku pun berpikir tentu akan indah dan spesial kalau hadiah itu unik, tidak bisa ditemukan di mana pun di dunia ini. Akhirnya aku berpikir untuk kembali menggubah sebuah lagu khusus untuk mereka, dengan pesan yang ingin kusampaikan di momen wisuda mereka. Singkat cerita, Tuhan pun begitu baik memberiku inspirasi melodi dan kata-kata, dan voila!, terciptalah lagu itu.

Jelas dari baris pertama di bait pertamanya, lagu itu adalah untuk saat-saat berpisah, dengan kawan dekat yang akan meninggalkan kita dan mungkin tidak akan berjumpa dengan kita untuk waktu yang lama. Sebagai teman yang merasakan pembinaan dan pelayanan bersama-sama, maka aku merasa di saat-saat perpisahan semacam ini, selalu ada pertanyaan yang muncul di pikiran, yang diungkapkan dalam kalimat kedua di bait pertama, "'Kankah sia-sia, s'mua perjuangan kita di tengah deru lautan hidup di dunia?" Perjuangan yang aku maksud adalah perjuangan untuk belajar dan bertumbuh mengenal Tuhan dan menjadi makin serupa dengan-Nya selama pembinaan dan pelayanan (dalam hal ini di PMK Open House). Setelah berjuang belajar dan bertumbuh bersama-sama, lalu ketika tiba saatnya harus pergi ke tempat dimana tidak ada persekutuan dan pembinaan semacam ini, bahkan mungkin kita satu-satunya orang percaya di tempat baru itu, akankah semua perjuangan untuk menjadi murid Kristus itu akan mampu bertahan bahkan mempengaruhi dunia dengan menggarami dan menerangi? Ataukah malah sebaliknya yang terjadi, semuanya sia-sia dan setelah waktu yang tidak lama, kita malah menjadi serupa dengan dunia ini?

Gambaran yang muncul di benakku ketika menggubah lagu ini adalah seseorang yang hendak pergi berlayar dengan kapal ke tempat yang jauh. Bagiku, pantai yang dituju adalah pantai sorgawi, dimana kita akan bertemu muka dengan muka dengan Allah. Dunia ini dengan segala tantangannya ibarat deru lautan yang ganas menghadang, lengkap dengan badai dan hujan deras mengguntur. Bait kedua menggambarkan pesan dan keyakinanku bahwa, seganas apapun lautan yang ada di depan, kita harus tetap ingat janji Tuhan bahwa Dia akan bersama kita jika kita pun setia dan taat berjalan bersama-Nya. Ini berarti dalam kapal hidup kita, kita menyerahkan kuasa dan otoritas kepada Allah untuk menjadi kapten dan hahkoda. Hanya dengan demikianlah, ketenteraman dan damai sejahtera sejati memenuhi hati kita, meski kapal kita sedang ada di lautan dalam nan gelap berkabut, diombang-ambingkan gelombangnya yang dahsyat, diterjang angin kencang di segala sudut.

Layar terkembang menunjukkan kesiapan hati untuk berangkat, tapi bagaimana dengan ketidakramahan samudra yang niscaya siap menyambut? Jika Tuhan sudah memimpin kita untuk mengembangkan layar, akankah hati kita gentar, kalah dan mengurungkan niat untuk pergi? Tidak. Karena itulah refrein berisi doaku untuk mereka (dan sebenarnya juga untukku sendiri). Kesetiaan dan pantang berputus asa, itulah yang kita minta kepada Allah untuk mereka yang hendak meninggalkan kita, dengan diiringi harapan bahwa semoga suatu saat kita dapat bertemu lagi dalam bahagia yang sejati, yaitu kebahagiaan karena tetap hidup dalam Allah yang telah menebus hidup kita dengan darah Anak-Nya di kayu salib. Harapan ini juga bersifat eskatologis, sebab jika kita tetap hidup dalam Tuhan, meski kita tak bertemu lagi di dunia ini, PASTI kita akan bersua lagi dalam dunia baru yang Allah jadikan.

Berikut ini lirik lagunya lengkap dengan not. Paling bawah adalah sebuah rekaman sederhana dari lagu ini dengan peralatan yang tersedia dengan suara dan permainan gitar terbaik yang aku bisa. Semoga semua ini juga menjadi berkat bagi Saudara. Segala kemuliaan hanya bagi Allah Tritunggal.




Sunday, March 08, 2009

Lagu ciptaanku yang kedua: Lord, Will You be Proud of Me?

Ini lagu kedua yang kuciptakan, dan laguku yang pertama dalam bahasa Inggris. Aku ga yakin apa lirik bahasa Inggris nya udah benar semua secara grammatikal hehe. Maklumlah, aku masih terus belajar bahasa Inggris.

Aku menulis lagu ini selagi aku menunggu hasil aplikasiku ke Politeknik Informatika Del yang tak kunjung ada beritanya sejak aku submit sekitar bulan Juli 2003. Rasa ragu dalam hatiku makin kuat, apakah memang ini yang Tuhan ingin aku kerjakan, sebab aku tak ada melamar ke tempat lain sama sekali. Tapi ketika aku disadarkan lagi bahwa Tuhan sudah menebusku dengan hidup-Nya dan berarti aku sudah jadi milik Tuhan, Dia jadi Tuhan dan Raja, lalu aku ini hanyalah hamba, maka itu artinya dalam membuat keputusan, aku harus selalu belajar untuk bertanya kepada-Nya, "Tuhan, apakah yang harus aku kerjakan?" lalu taat kepada jawaban dan pimpinan-Nya meski semua orang dan seluruh dunia menentangnya.

Ini lirik dari lagu itu, yah jadi puisi juga lah. Mungkin puisiku yang pertama dalam bahasa Inggris...

***
Lord, Will You be Proud of Me?

Mauritz Panggabean

Jesus, thanks for giving me
one more new beautiful day.
Now, what must I do and say
that will make you proud of me?

Dear Lord, when the night has come
and all my tasks has been done,
O, without meaning they'll be
if You are not proud of me.

Reff:
Lord, for me You have died
and You have saved my life.

Be the King in my heart.

Shepherd, lead me in the way You like.


Finally, You call me dearly
Before Your throne I will be
And when all my life You see
Lord, will You be proud of me?

***

Aku coba jelaskan sedikit apa maksud syair ini. Dua bait pertama itu bicara tentang hari ini. Bait pertama ketika kita memulai hari, dengan ucapan syukur atas satu hari baru yang Allah beri. Ucapan syukur itu lalu diikuti doa mohon pimpinan Tuhan agar kita tahu apa yang harus kita lakukan dan katakan agar Dia dimuliakan. Lalu bait kedua itu saat hendak mengakhiri hari, jadi udah malam dan hendak pergi tidur. Ia merupakan sebuah penekanan kembali bahwa jika Tuhan tak berkenan atas apa yang kita kerjakan dalam hidup kita sepanjang hari itu, maka semua itu sama sekali tak ada artinya.

Reffrain merupakan sebuah pengakuan dan doa. Dalam baris pertama kita mengaku bahwa memang Tuhan Yesus sudah mati kita secara pribadi dan dengan demikian telah menebus hidup kita dari perbudakan dosa dan kesia-siaan. Baris kedua adalah doa dan seruan, bahwa respons yang layak untuk semua karya-Nya itu adalah menjadikan Dia Tuhan dan Raja dalam hati kita, menjadi Gembala Agung kita, yang itu berarti kita BUKAN Raja, tapi kita hanyalah hamba dan seperti domba yang bodoh, yang terus menerus butuh pimpinan dan jalan yang Dia kehendaki.

Bait terakhir bicara soal akhir hidup dan penghakiman. Akhirnya Tuhan pasti akan memanggil kita dan suatu saat akan berdiri di depan takhta-Nya. Lalu ketika mata Allah yang kudus itu melihat seluruh hidup kita, akankah Dia berkata kepada kita, "Well done my good and faithful servant! I'm proud of you my child"? Apakah gunanya, jika seluruh dunia menyebut kita hebat dan sukses, tetapi akhirnya Tuhan menyebut kita gagal dan hidup kita tak berkenan bagi-Nya?

Berikut ini lirik lagunya lengkap dengan not. Paling bawah adalah sebuah rekaman sederhana dari lagu ini dengan peralatan yang tersedia dengan suara dan permainan gitar terbaik yang aku bisa.

All glory must be to the Lord.



Sunday, March 01, 2009

Lagu ciptaanku yang pertama: Pakai Aku Jadi Alat-Mu

Lagu di bawah ini adalah lagu ciptaanku yang pertama. Waktu aku menggubah lagu ini, aku udah memasukkan aplikasi untuk menjadi dosen di Politeknik Informatika Del. Selain itu aku tak memasukkan lamaran ke tempat lain, termasuk perusahaan. Tidak ada. Waktu itu aku udah yakin bahwa Tuhan memimpinku ke sana, meski dalam hati kadang masih ada rasa ragu. Terus terang aja, kalau mau cepat kaya dan cepat cari gaji besar, rasanya menjadi dosen di Indonesia bukan cara terbaik untuk itu. Aku tahu uang penting, tapi aku tidak mencari itu dan aku tidak akan pernah biarkan uang dan materi menjadi satu-satunya kriteria dalam membuat pilihan dalam hidup, apalagi keputusan tentang pekerjaan dan teman hidup. Berikut ini lirik lagunya dengan not nya.


Aku coba nyanyikan dengan peralatan seadanya, dengan suara dan permainan gitar terbaik yang aku bisa dan inilah hasilnya. Minggu depan aku akan post lagi lagu ciptaanku berikutnya. All glory must be to the Lord. God bless you all.


Clash of Worldviews

Di bawah ini adalah materi diskusi yang kusiapkan untuk Bible Study Trondheim, Sabtu 28 Februari 2009. Semoga berguna.

Clash of Worldviews
Daniel 1:1-21

Setiap orang pasti memiliki worldview dan dalam hidup kita sehari-hari sebagai seorang Kristen, kita akan berjumpa dengan banyak orang dengan berbagai worldview yang bisa jadi berbeda bahkan bertentangan dengan Firman Tuhan. Tidak salah jika ada yang mengatakan bahwa inilah clash of worldviews yang terjadi setiap hari, entah kita sadari atau tidak. Hari ini kita akan belajar dari perikop di atas bagaimana kita harus hidup dan bersikap dalam dunia yang demikian yang sangat mungkin sedang kita alami setiap hari. Bacalah perikop di atas dan diskusikanlah:
  1. Pernahkah Anda mengalami tekanan dari orang atau lingkungan dengan worldview yang berbeda bahkan bertentangan dengan Firman Tuhan? Worldview seperti apa yang biasa Anda temui dalam kehidupan Anda seharihari? Cobalah bagikan secara singkat.
  2. Apa saja empat perubahan eksternal mendasar yang dialami oleh Daniel dkk (ay. 1-2, 4-5, 7)? Menurut Anda, apakah kira-kira tujuan Babel dengan melakukan semua perubahan itu (bandingkan arti nama lama dan baru di ay. 6 dan 7)? Mengapa pula Allah menyerahkan raja dan bangsa Yehuda dibuang ke Babel (Yer. 25:1-11)?
  3. Bagaimanakah Daniel dkk bersikap terhadap setiap perubahan di atas? Menurut Anda, mengapa mereka bersikap demikian?
  4. Perhatikan bagaimana sikap dan strategi Daniel dkk secara khusus dengan santapan dan anggur yang ditetapkan Raja Babel untuk mereka (ay. 8-16). Apa saja prinsip yang dapat kita pelajari dari Daniel dkk?
  5. Menurut Anda, apakah sikap dan tindakan Daniel dkk itu tidak perlu dan berlebihan, atau memang seharusnya dilakukan? Mengapa?
  6. Menurut Anda, apa kunci yang membuat Daniel dkk sanggup berketetapan dan bertindak seperti di ay. 8-16? Bandingkan Dan. 2:14-18 6:5,10-11.
  7. Coba bandingkan apa yang Allah lakukan kepada Raja Yoyakim dan bangsa Israel dengan yang Allah perbuat kepada Daniel dkk. Apa saja yang dapat kita pelajari tentang Allah dari bagian ini?
  8. Apakah yang akan Anda lakukan jika Anda berada di posisi yang mirip seperti kondisi Daniel dkk dimana keyakinan Anda pada Firman Tuhan diperhadapkan dengan tawaran, godaan, tekanan atau pengaruh dari orang atau lingkungan dengan worldview yang bertentangan dengan Firman Tuhan? Apa yang menolong Anda untuk mampu melakukannya? Bagikanlah.
  9. Pikirkan dan bagikanlah satu aplikasi praktis yang akan Anda lakukan sesuai dengan pelajaran hari ini dan kehidupan Anda sehari-hari.
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, …” (Roma 12:2)


Worldview can be simply defined as the overall perspective from which one sees and interprets the world, or a collection of beliefs about life and the universe held by an individual or a group.
Source: http://www.thefreedictionary.com/worldview