Besok adalah hari terakhir internship ku di Philips Research Europe Eindhoven. Tak terasa, tiga bulan penuh aku udah lewati di tempat ini. To be honest, having an experience working in a world class corporate research lab seperti Philips is a dream come true. Waktu aku apply ke TUE dua tahun lalu, aku udah browsing2 juga tentang High Tech Campus dan Philips Research, dreaming how lucky I am if I can spend part of my study there. Siapa nyangka, yang dulu cuma mimpi, eh sekarang jadi kenyataan? So, at least I can learn something again today: NEVER LET YOUR MIND BE AFRAID TO DREAM THINGS YOUR BODY (AND YOUR GOD) CAN DO.
Jadi, apa kesanku sejauh ini? Aku bersyukur bisa melihat dan mengalami gimana keseharian bekerja di lab riset kelas dunia. Aku belajar bahwa riset adalah tipe pekerjaan yang butuh kesabaran karena kadang butuh waktu lama, bahkan bertahun2 untuk melihat dan menikmati hasilnya. Seperti topik yang kukerjakan ini, orang2 di group ku udah kembangin mulai tahun 2004! Jadi, tepat lah kalo orang2 yang kerja di riset harus berani dan gesit melihat masalah, kreatif membuat solusi dan inovasi, dan bermimpi tentang masa depan dimana banyak hal bisa dibuat lebih baik daripada sekarang. Aku beruntung bisa kerja dengan orang2 pintar karena banyak yang udah doktor di groupku. Senang bisa berdiskusi sama mereka dan belajar banyak dari mereka.
Sebenernya sih, meski besok officially hari terakhirku buat internship, aku masih akan datang lagi buat revisi dan perbaikan laporanku, maklum supervisorku orang2 sibuk. Selain itu aku juga diminta buat kasih presentasi tentang hasil internship ku di Philips dimana supervisorku akan undang orang2 yang tertarik untuk hadir. Wow, it's really cool yet thrilling to present something scientific in front of people with strong academic and professional background.
Selain itu, aku sebenernya juga udah ditawarin topik untuk graduation project (tesis master) lengkap dengan kontrak kerjanya, tinggal teken doang. Meski tertarik, aku sih masih mikir2 dulu, yah sekalian ambil waktu buat break dulu lah sebelum mulai tesis. Topik yang mereka tawarkan ya supaya aku membuat model dan sistem yang udah mereka bikin sejak 2004 itu lebih baik, in some ways (sorry, it's confidential). Sejauh ini sih, dari publikasi yang ada tentang topik ini, cuma ada satu group lain di dunia ini selain group ku di Philips yang mengerjakan hal yang sama, kalo ga salah di Apple Computers di Amrik sono. Tentu dong, dari publikasinya, hasil group kami lebih bagus dari hasil pihak lain itu hehehe. Let's say hanya ada dua puluh orang di dunia ini yang meneliti dan mengembangkan teknologi itu, terus terang aku bangga banget bisa jadi salah satu dari dua puluh orang itu. Jadi kalo aku ambil tawaran topik tesis di Philips, then I'll be working on a very interesting research on a very cutting-edge technology that may exist in the market three years to come! Apalagi kalo hasil risetku nanti bener2 mereka pake jadi bagian teknologi mereka dan jadi produk juga, sama seperti hasil internship ku sekarang yang juga bakal mereka pakai. Cool banget kan?
Ya sih, cool sih emang cool, cuma aku tahu pasti ini bener2 ga mudah buatku. Tapi, ya begitulah, seperti kata mamaku, kalo cuma mo cari yang gampang2 doang, ga mau capek, ga mau berjuang, ya jadi orang mati aja lah kan. Lagian, ga ada yang mudah dalam memulai sesuatu yang baru. Aku masih ingat, dulu waktu aku pertama kali masuk SD, rada takut juga awalnya sampe harus diantar mama. Tapi ga lama aku jadi senang juga sekolah, jadi besoknya aku pergi sendiri. Gitu juga waktu aku masuk kuliah, muncul pikiran apa aku bisa lulus dengan baik ga ya. Eh ternyata bisa juga tuh, meski harus berlelah2 hehehe. Gitu juga tiga bulan yang lalu waktu aku mulai internship dan dikasi tahu apa yang harus kukerjain, aku sempat kuatir dikit juga kalo2 itu susah banget dan aku ga bisa selesaikan. Ternyata sekarang kekuatiranku ga terbukti tuh. Well, all the experience of 'before' and 'after' teach me that when climbing a big mountain, it may not look as big as when we see it for the first time. Even when we successfully climb and stand on its peak, we are higher than the very mountain, right? Sebab semua rasa lelah dan penat mendaki gunung perjuangan akan sirna saat berhasil mencapai puncaknya, sambil berdiri menikmati segarnya desiran angin dan indahnya matahari terbenam... Yah, semoga lah semua berjalan lancar, lagi2 hanya dengan pertolongan-Nya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment