Saturday, October 28, 2006

5 euro itu

Tadi aku belanja di satu supermarket besar di NL. Waktu aku terima kembalian, aku dapat 5 euro uang kertas dan beberapa uang koin. Memang aku ga cek uangnya dan langsung kumasukin kantong celana sebelum keluar karena aku percaya sama mereka.

Setelah itu aku beli buah di pasar lalu pergi ke satu toko lain. Nah, pas aku mau bayar di toko ini, aku merasa punya cukup uang. Lalu kukeluarkanlah uang 5 euro dari kantongku itu dan aku dapati uang kertas itu ternyata terpotong setengah. Aku sampai cari2 di segala kantongku apa potongan yang lainnya. Si kasir tentu tidak terima uang kaya gini. Aku sampai malu karena ada yang ngantri di belakangku. Aku akhirnya permisi sama si kasir dan kembali ke supermarket tadi untuk bikin perhitungan.

Aku sampai dan komplain sama si kasir di supermarket tempat aku bayar. Dia ga terima dan ngaku dia sudah kasih uang yang lengkap. Cukup alot, lalu dia tanya temannya dan mereka bicara dalam bahasa Belanda. Temannya telpon manajer dan setelah itu bilang kalau mereka tidak bisa berbuat apa2. Aku jawab, "So then, the message I get from you is that you don't trust me. This means you're telling me I just come here wasting my time only to tell you lies, right?" Dia menolak itu. Lalu aku jawab, "OK, but I want to tell you that it is YOUR responsibility to provide your customers money in good shape, not like this!" Dia defensif dan senyum sekali pun tidak. Akhirnya aku bilang ke dia, "Well, today I am losing my trust of you and you may lose one of your customers today" sambil aku langsung keluar.

Marah, kesal... Dasar orang ga mau rugi. Mereka lebih perduli tidak mau kehilangan 5 euro daripada kehilangan pelanggan. Dia pikir aku orang miskin, apa?! Bagiku juga bukan 5 euro itu yang paling penting sehingga aku harus datang lagi ke toko itu. Yang terpenting bagiku adalah HAK-ku sebagai pembeli dan sebagai manusia untuk bertanya dan menyatakan pendapat. Itu tidak ternilai harganya.

No comments: