Thursday, November 01, 2007

Oleh-oleh dari Den Haag (2): tipe orang muda yang dibutuhkan Indonesia

Di Den Haag aku juga akhirnya ketemu dan ngobrol sama seorang teman yang baru mulai studi master di Belanda. Wah, aku senang sekali bisa ketemu dia dan aku menikmati pembicaraan sama dia. Aku merasa kawan ini dewasa orangnya, pemikirannya maju, idealis, dan kupikir juga berintegritas dan masih punya hati nurani, kelihatan dari apa yang dia katakan. Sayang aku ga bisa share apa aja yang kami bicarakan, soalnya banyak yang sensitif dan confidential.

Dia menguasai bidang yang aku buta, tapi sebenernya aku sih tertarik mempelajari disiplin ilmu yang satu itu, apalagi karena memang ingin kembali berkarya di Indonesia. Kompleksitas keadaan di Indonesia kayanya membutuhkan orang2 muda untuk belajar lebih banyak daripada bidang ilmunya aja. Misalnya, orang2 seperti aku yang latar belakangnya ilmu teknik, kalo mo berkiprah lebih banyak di Indonesia, perlu juga belajar lebih banyak dari teman2 tentang ilmu2 sosial, seperti pendidikan, politik, ekonomi sama ilmu komunikasi.

Satu yang aku salut dari dia adalah pilihannya untuk tekun dan setia selama bertahun2 mengabdi dan memperjuangkan nasib banyak orang yang tertindas di Indonesia, meski jelas perkerjaan seperti yang dia lakoni ga menjanjikan karir atau uang banyak, apalagi cepat kaya, kalo tetap jujur. Dia bahkan cerita kalo sebenernya undang2 di Indonesia ga mencakup pekerjaan seperti dia punya. Itu sebabnya aku senang dan bersyukur banget orang2 muda seperti dia bisa lanjut master. Aku berharap, studi lanjut akan makin memperlengkapi dan menajamkan dia dalam karyanya di Indonesia nanti, biar makin berpengaruh dan berisi.

Menurutku, berkah paling besar bagi suatu bangsa adalah kalo dia punya semakin banyak orang muda yang punya visi, berhati bersih dan berani, tapi didukung sama kapasitas besar dan berpendidikan tinggi. Inilah tipe orang muda yang dibutuhkan Indonesia kalo ingin bangkit. Tapi sebaliknya, kesempatan studi lanjut di luar negeri bisa jadi bumerang buat suatu bangsa kalo orang2 yang dikirim buat belajar ternyata sebenernya berhati busuk, apalagi kalo mereka mau dipakai jadi alat sama bangsa asing buat memeras bangsa sendiri untuk kepentingan pemilik modal. Tidak ada yang paling berbahaya dan merusak sebuah bangsa daripada orang yang brilian otaknya, tapi berhati jahat. Semoga kami ga termasuk di antaranya, sampai kapan pun.

Maju terus kawan!
Indonesia membutuhkanmu!
Indonesia membutuhkan kita!

We shall overcome
We shall overcome
we shall overcome someday
O deep in my heart
I do believe
We shall overcome someday

No comments: