Wednesday, November 15, 2006

Masa tinggal teken aja ga mau?

Menjelang musim dingin ini, salah satu nasihat yang aku terima adalah jangan lupa banyak minum air. Di Belanda ini, air dari kran bisa langsung diminum. Sebuah kebiasaan yang ga bisa/boleh kulakukan di Indonesia nanti. Karena aku jarang banget keringat, maka Anda pasti tahu gimana air yang kuminum itu keluar dari tubuhku :) Aku baru pulang habis belajar di perpus dan selama itu, aku ada ke kamar mandi buat buang air kecil sampe 3 kali. Yah, risiko memang, jumlah yang dikeluarkan berbanding lurus dengan jumlah yang masuk. Yang paling susah adalah kalo lagi sepi (sesak pipis) luar biasa pas habis perjalanan cukup jauh naik sepeda. Wah, aku sampe lari ke kamar supaya bisa segera merasakan salah satu kelegaan besar dalam hidup. Mungkin ini bisa menjelaskan mengapa di rumah orang Belanda yang udah pernah kukunjungi, toilet selalu ruangan pertama yang kita jumpai setelah masuk rumah.

Yang mau kutulis sekarang bukan hanya itu. Satu yang kuperhatikan selama aku ke toilet di Belanda ini adalah kenapa orang di sini (laki-laki maksudku) sering sekali tidak flush itu toilet setelah mereka pipis. Flush itu maksudnya tinggal teken itu tombol biar air keluar membersihkan dia punya cairan. Padahal toilet di sini jauh lebih baik daripada kebanyakan toilet di Indonesia yang masih pake gayung buat nyiram. Masa tinggal teken aja ga mau sih? Selama dua kali aku ke toilet di perpus tadi, aku teken semua tombol toilet buat nyiram yang masih kuning (hii). Tapi kali ketiga, aku masih lihat juga ada yang kuning. Kali itu aku ga sudi flush lagi. Emang gua datang ke sini jauh2 buat nyiram kencing loe-loe pade heh? Siram sendirilah! Ini universitas, tau gak!

Dari yang merasa bersalah kalo ga nyiram punya sendiri...

PS: "teken" itu maksudnya "tekan". Supaya paham, please baca "teken" sebagai orang Jawa, dan bukan orang Batak ye :)

No comments: