Ini cukilan dari posting saya di sebuah milis. Semoga berguna.
Kutipan:
Thread tentang memilih pemimpin muda ini mengingatkan saya pada apa yang saya baca beberapa hari yang lalu dari biografi terbaik Presiden John F Kennedy (JFK) berjudul A Thousand Days karya seorang sejarawan besar Amerika dan profesor Harvard, Arthur M. Schlesinger, Jr. Saya akan ringkaskan di bawah dari Bab V buku itu Gathering of The Forces bagaimana JFK memilih para menterinya dan membentuk kabinetnya setelah ia memenangkan pemilu presiden 1960 mengalahkan Richard Nixon dengan margin sangat tipis. Saya juga coba untuk menarik prinsip2 penting yang saya kira perlu dipelajari dari JFK. Saya akan coba tulis dalam beberapa posting (moga2 ada waktu untuk sempat nulis lagi hehe...), sehingga tidak terlalu panjang untuk dibaca dan karena itu saya mengganti nama thread ini. Mari kita mulai.
JFK hanya punya waktu 10 minggu untuk membentuk kabinet sebelum dilantik menjadi presiden. Jadi waktu tidak banyak, kecuali hanya berpuas diri dengan kabinet pelangi untuk menyenangkan semua orang. JFK cukup menguasai dunia legistatif tapi ia butuh bantuan untuk bidang eksekutif. Untuk itu ia menunjuk Clark Clifford, seorang pengacara yang sangat berpengalaman dengan daya analisis sangat tajam. Selain itu, JFK sangat dibantu oleh Richard Neustadt, seorang profesor brilian ilmu politik di Columbia University, yang mensuplai JFK dengan bertumpuk memoranda tajam dan komprehensif tentang kondisi US saat itu dan tentang pembentukan kabinet. Perhatikan percakapan menarik ini antara JFK dan Neustadt terutama kata2 JFK yang saya cetak tebal (maaf tanpa terjemahan):
(pp.49-50) Kennedy told Neustadt to elaborate his argument in further memoranda. '"When you finish," he said, "I want you to get the material back to me. I don't want you to send it to somebody else." Neustadt asked, "How do you want me to relate to Clark Clifford?" Kennedy replied quickly, "I don't want you to relate to Clark Clifford. I can't afford to confine myself to one set of advisers. If I did that, I would be on their leading strings."
Saya belajar lima prinsip penting dari bagian ini.
1. Sadarilah dengan rendah hati bahwa tidak mungkin kita tidak menguasai semua lini. Dengan kerendahan hati yang sama, carilah mentor yang sangat menguasai lini2 lain yang tidak kita kuasai dan dengarkanlah mereka baik2.
2. Memilih menteri itu agenda sangat penting. Tetapi agenda yang pertama dan tak kalah penting dari itu adalah memilih para mentor di atas yang tepat untuk menolong kita memilih orang yang tepat. Sama dengan para menteri itu, mentor2 harus lah dapat kita percaya penuh, kaya pengalaman, punya pikiran tajam dan bening, berani dan bukan yes-men, dan berintegritas. Perhatikan, saat itu JFK baru diperkenalkan dengan Neustadt namun ia segera impressed dengan Neustadt setelah berdiskusi dengannya.
3. Dalam memilih mentor, variasi dan independensi itu ternyata penting. Jangan sampai kita pilih mentor hanya dari satu kubu supaya wawasan kita lebih luas. Perhatikan bagaimana Clifford kuat di pengalaman praktis di rimba politik sementara Neustadt punya pisau analisis akademik yang tajam. Perhatikan pula mengapa Neustadt diminta JFK untuk bekerja independen dari Clifford dan hanya melapor bukan kepada siapapun kecuali JFK.
4. Mengapa JFK memilih hanya dua penasihat paling dekat dalam pembentukan kabinetnya? Saya tak tahu pasti. Namun satu hal yang pasti adalah ini: terlalu banyak penasihat juga tidak baik. Dalam hal ini, JFK pasti yakin dua orang itu sudah cukup.
5. Perhatikan kalimat JFK terakhir yang dicetak tebal di atas. Saya belajar dari sana bahwa JFK sadar keputusan terakhir hanya ada di tangannya sebagai presiden dan bukan di tangan penasihat atau orang lain. Dalam membuat keputusan inilah kualitas seorang pemimpin sejati ditentukan dan dinilai. Being a leader is a lonely job. Indeed, it is very lonely to be on the very top.
Bersambung.. .
Wednesday, July 30, 2008
Tuesday, July 22, 2008
Niat, Isi, dan Kemasan
Ini posting saya di sebuah milis. Semoga bermanfaat.
Kutipan:
Horas Appara X dan rekan2,
Setelah saya coba baca baik2 tulisan Amang Y dan tulisan appara di bawah, saya kok tidak melihat di tulisan Amang Y apa yang kamu pikirkan tentang pengkotak2an menurut usia. Mungkin saya salah, tapi saya sudah baca beberapa kali. Menurut saya, setelah saya coba pahami, statement Amang Y bahwa "X masih muda" tidak dimaksudkan untuk meng-counter argumen appara dengan memanfaatkan usia. Konteksnya dengan kalimat sebelumnya ("Semula saya kira kau sudah cukup berumur. Karena itu, saya panggil dengan "Amang".") bisa menjelaskan apa maksud sebenarnya dari statement itu. Saya yakin kelas Amang Y dalam berargumen tidak serendah itu, apalagi mengingat pengalaman dan gelar doktor beliau. Tiga atau empat paragraf terakhir dari posting beliau adalah argumen beliau terhadap appara yang perlu kamu pikirkan dan sebaiknya jawab juga :) . Oya, tentang counter meng-counter, Bang Z juga sudah dengan baik menulis beberapa posting tanggapan atas komentar2 mu, tapi saya perhatikan appara belum jawab satu pun. Semoga saya salah.
Jadi apa pesan inti yang saya tangkap dari posting Amang Y? Rasanya bukan soal usia seseorang boleh menyatakan pendapat, tapi tentang
Saya share sedikit, semoga berguna. Dalam berkomunikasi, satu yang saya pegang adalah selalu perhatikan NIAT, ISI dan KEMASAN. Isi, yaitu PESAN yang kita ingin sampaikan, niat yaitu ALASAN dan TUJUAN kita menyampaikan pesan itu, dan kemasan adalah cara kita menyampaikan pesan itu. Sampai sekarang saya terus coba belajar untuk punya NIAT baik, ISI yang baik dan KEMASAN yang baik dalam berkomunikasi. Niat baik maksudnya adalah untuk membangun, menjelaskan, menyelesaikan masalah, dll. Isi yang baik adalah pesan yang diusahakan tepat menjawab kebutuhan atau menyelesaikan persoalan. Kemasan yang baik adalah menyampaikannya dengan cara yang tepat sedemikian sehingga pesan yang kita ingin sampaikan diterima lawan bicara tanpa distorsi. Ini tidak mudah, jadi perlu terus belajar, apalagi di media text indirect yang sangat rentan dengan kesalahpahaman seperti email atau SMS. Itu makanya saya biasanya butuh waktu cukup lama untuk menulis email karena biasanya saya baca lagi apa yang saya tulis beberapa kali dan diedit dimana perlu. Saya senang di milis ini sebab ia merupakan tempat yang baik untuk berlatih.
Ada beberapa kesamaan kita appara yang coba aku pakai untuk mengerti latar belakangnya, seperti kita satu alumni yang mungkin kita rasa cukup untuk dibanggakan (karena masuknya susah, keluarnya lebih susah lagi ya hehe (kalau jujur dan tidak nyontek)), kita bisa diberi Tuhan kesempatan punya pengalaman kerja dan belajar di luar negeri di usia muda (karena itu semua dari Tuhan, jadi tak perlu membuat besar kepala ya), kita juga sama2 orang Batak (satu turunan pendekar lagi hehe) dan pernah dibina selama mahasiswa (setahu saya appara di Navigator Bandung kan? Saya dulu di Open House, Perkantas Jawa Barat).
Saya share sedikit lagi lah. Terus terang, seperti yang ditulis Bang B, saya memang orangnya dari dulu cenderung direct, no-nonsense, dan logical kalau bicara, apalagi kalau berdebat. Ditambah dulu agak pendiam dan terkesan serius, jadi saya beberapa kali diingatkan kakak2/abang2 bahwa banyak yang 'takut' kalau ngomong dengan saya. Tapi sekarang soal pendiam dan serius udah lumayan 'bertobat' bahkan sekarang kadang bisa bocor halus, cuma soal direct, logic dan no-nonsense itu masih, tapi sekarang sudah belajar bahwa ternyata humor itu sangat vital dalam berkomunikasi. Bicara direct/to-the- point/logic/ no-nonsense itu makin kuat setelah hampir dua tahun ini saya di Belanda karena memang saya cukup dipengaruhi oleh budaya dan nilai2 mereka yang saya anggap baik dan dibutuhkan di Indonesia.
Menjelang kepulangan ke Indonesia, jika melihat ke belakang, saya melihat cukup banyak hal yang berubah dari diri saya dua tahun lalu dan itu saya syukuri. Lalu saya teringat dengan nasihat seorang kakak senior kita (angkatan 96) yang bertemu saya sebelum saya berangkat studi. Kakak ini waktu itu sudah menggondol gelar MSc dari Universiteit Twente, Belanda. Nasihatnya itu tak pernah saya lupa: "Ritz, culture shock terbesar kamu nanti bukan waktu kamu tiba di Belanda, tapi setelah kamu kembali ke Indonesia selesai studi." Nasihatnya ini lah yang saat ini saya coba ingat terus. Kembali ke NIAT, ISI dan KEMASAN, kalau saya perhatikan, dimanapun kita berada, NIAT dan ISI biasanya selalu sama, tidak ditentukan oleh waktu dan tempat. Tetapi, KEMASAN sangat ditentukan oleh waktu dan tempat, jika kita ingin PESAN kita yang baik itu diterima dengan dan dimengerti dengan baik. Saya bayangkan, jika saya bicara begitu direct kepada kebanyakan orang di Indonesia seperti normalnya di Barat, saya yakin tidak sedikit lawan bicara saya yang tidak siap dan akhirnya gagal menangkap ISI dan NIAT saya sebaik apa pun itu.
Demikian pula dengan adat Batak. Saya sangat bangga menjadi orang Batak dan jika ada kesempatan saya ingin belajar dan mengerti adat dan nilai2 Batak lebih lagi. Benar bahwa dalam adat Batak setahu saya hanya orang yang telah menikah yang boleh terlibat / berbicara, tergantung perannya apa juga tapi saya tahu ada nilai mulia di balik ini. Saya juga setuju bahwa membawa adat Batak ke area dimana seharusnya profesionalitas ditegakkan, seperti di gereja dan tempat kerja (apalagi perusahaan keluarga Batak) kerap kali menciptakan persoalan2/konflik2 baru yang tidak perlu. Prinsip saya pribadi, termasuk di milis ini, adalah (1) saya menghargai hak yang sama dari setiap anggota tak mengenal usia, gender, dll untuk menyatakan pendapat meski berbeda (selama memang ybs punya argumen yang kuat). Yah, mirip lah dengan quote dari Voltaire ini: "I do not agree with what you have to say, but I'll defend to the death your right to say it." Tapi (2) saya juga sangat mendukung KEMASAN atau cara berkomunikasi yang baik dan tepat, juga terlepas dari usia, gender dll.
Sekian dulu dari saya. Semoga berguna.
Salam pembelajaran,
Mauritz Panggabean
Kutipan:
Horas Appara X dan rekan2,
Setelah saya coba baca baik2 tulisan Amang Y dan tulisan appara di bawah, saya kok tidak melihat di tulisan Amang Y apa yang kamu pikirkan tentang pengkotak2an menurut usia. Mungkin saya salah, tapi saya sudah baca beberapa kali. Menurut saya, setelah saya coba pahami, statement Amang Y bahwa "X masih muda" tidak dimaksudkan untuk meng-counter argumen appara dengan memanfaatkan usia. Konteksnya dengan kalimat sebelumnya ("Semula saya kira kau sudah cukup berumur. Karena itu, saya panggil dengan "Amang".") bisa menjelaskan apa maksud sebenarnya dari statement itu. Saya yakin kelas Amang Y dalam berargumen tidak serendah itu, apalagi mengingat pengalaman dan gelar doktor beliau. Tiga atau empat paragraf terakhir dari posting beliau adalah argumen beliau terhadap appara yang perlu kamu pikirkan dan sebaiknya jawab juga :) . Oya, tentang counter meng-counter, Bang Z juga sudah dengan baik menulis beberapa posting tanggapan atas komentar2 mu, tapi saya perhatikan appara belum jawab satu pun. Semoga saya salah.
Jadi apa pesan inti yang saya tangkap dari posting Amang Y? Rasanya bukan soal usia seseorang boleh menyatakan pendapat, tapi tentang
CARA MENYATAKAN PENDAPAT.
Supaya menarik perhatian, sengaja saya tulis dengan huruf kapital cetak tebal dengan size lebih besar, jadi bukan karena saya marah hehehe.Saya share sedikit, semoga berguna. Dalam berkomunikasi, satu yang saya pegang adalah selalu perhatikan NIAT, ISI dan KEMASAN. Isi, yaitu PESAN yang kita ingin sampaikan, niat yaitu ALASAN dan TUJUAN kita menyampaikan pesan itu, dan kemasan adalah cara kita menyampaikan pesan itu. Sampai sekarang saya terus coba belajar untuk punya NIAT baik, ISI yang baik dan KEMASAN yang baik dalam berkomunikasi. Niat baik maksudnya adalah untuk membangun, menjelaskan, menyelesaikan masalah, dll. Isi yang baik adalah pesan yang diusahakan tepat menjawab kebutuhan atau menyelesaikan persoalan. Kemasan yang baik adalah menyampaikannya dengan cara yang tepat sedemikian sehingga pesan yang kita ingin sampaikan diterima lawan bicara tanpa distorsi. Ini tidak mudah, jadi perlu terus belajar, apalagi di media text indirect yang sangat rentan dengan kesalahpahaman seperti email atau SMS. Itu makanya saya biasanya butuh waktu cukup lama untuk menulis email karena biasanya saya baca lagi apa yang saya tulis beberapa kali dan diedit dimana perlu. Saya senang di milis ini sebab ia merupakan tempat yang baik untuk berlatih.
Ada beberapa kesamaan kita appara yang coba aku pakai untuk mengerti latar belakangnya, seperti kita satu alumni yang mungkin kita rasa cukup untuk dibanggakan (karena masuknya susah, keluarnya lebih susah lagi ya hehe (kalau jujur dan tidak nyontek)), kita bisa diberi Tuhan kesempatan punya pengalaman kerja dan belajar di luar negeri di usia muda (karena itu semua dari Tuhan, jadi tak perlu membuat besar kepala ya), kita juga sama2 orang Batak (satu turunan pendekar lagi hehe) dan pernah dibina selama mahasiswa (setahu saya appara di Navigator Bandung kan? Saya dulu di Open House, Perkantas Jawa Barat).
Saya share sedikit lagi lah. Terus terang, seperti yang ditulis Bang B, saya memang orangnya dari dulu cenderung direct, no-nonsense, dan logical kalau bicara, apalagi kalau berdebat. Ditambah dulu agak pendiam dan terkesan serius, jadi saya beberapa kali diingatkan kakak2/abang2 bahwa banyak yang 'takut' kalau ngomong dengan saya. Tapi sekarang soal pendiam dan serius udah lumayan 'bertobat' bahkan sekarang kadang bisa bocor halus, cuma soal direct, logic dan no-nonsense itu masih, tapi sekarang sudah belajar bahwa ternyata humor itu sangat vital dalam berkomunikasi. Bicara direct/to-the- point/logic/ no-nonsense itu makin kuat setelah hampir dua tahun ini saya di Belanda karena memang saya cukup dipengaruhi oleh budaya dan nilai2 mereka yang saya anggap baik dan dibutuhkan di Indonesia.
Menjelang kepulangan ke Indonesia, jika melihat ke belakang, saya melihat cukup banyak hal yang berubah dari diri saya dua tahun lalu dan itu saya syukuri. Lalu saya teringat dengan nasihat seorang kakak senior kita (angkatan 96) yang bertemu saya sebelum saya berangkat studi. Kakak ini waktu itu sudah menggondol gelar MSc dari Universiteit Twente, Belanda. Nasihatnya itu tak pernah saya lupa: "Ritz, culture shock terbesar kamu nanti bukan waktu kamu tiba di Belanda, tapi setelah kamu kembali ke Indonesia selesai studi." Nasihatnya ini lah yang saat ini saya coba ingat terus. Kembali ke NIAT, ISI dan KEMASAN, kalau saya perhatikan, dimanapun kita berada, NIAT dan ISI biasanya selalu sama, tidak ditentukan oleh waktu dan tempat. Tetapi, KEMASAN sangat ditentukan oleh waktu dan tempat, jika kita ingin PESAN kita yang baik itu diterima dengan dan dimengerti dengan baik. Saya bayangkan, jika saya bicara begitu direct kepada kebanyakan orang di Indonesia seperti normalnya di Barat, saya yakin tidak sedikit lawan bicara saya yang tidak siap dan akhirnya gagal menangkap ISI dan NIAT saya sebaik apa pun itu.
Demikian pula dengan adat Batak. Saya sangat bangga menjadi orang Batak dan jika ada kesempatan saya ingin belajar dan mengerti adat dan nilai2 Batak lebih lagi. Benar bahwa dalam adat Batak setahu saya hanya orang yang telah menikah yang boleh terlibat / berbicara, tergantung perannya apa juga tapi saya tahu ada nilai mulia di balik ini. Saya juga setuju bahwa membawa adat Batak ke area dimana seharusnya profesionalitas ditegakkan, seperti di gereja dan tempat kerja (apalagi perusahaan keluarga Batak) kerap kali menciptakan persoalan2/konflik2 baru yang tidak perlu. Prinsip saya pribadi, termasuk di milis ini, adalah (1) saya menghargai hak yang sama dari setiap anggota tak mengenal usia, gender, dll untuk menyatakan pendapat meski berbeda (selama memang ybs punya argumen yang kuat). Yah, mirip lah dengan quote dari Voltaire ini: "I do not agree with what you have to say, but I'll defend to the death your right to say it." Tapi (2) saya juga sangat mendukung KEMASAN atau cara berkomunikasi yang baik dan tepat, juga terlepas dari usia, gender dll.
Sekian dulu dari saya. Semoga berguna.
Salam pembelajaran,
Mauritz Panggabean
Monday, July 14, 2008
Delapan kado terindah dan tak ternilai
Jalan2 di information superhighway, ketemu info bagus ini. Aku copas dari sini. Aku pengen banget belajar memberi delapan2 nya untuk orang2 yang aku sayangi. Sebentar lagi aku pulang, untuk kalian, ... untukmu....
1.Kehadiran
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang bisa juga hadir lewat surat, telepon, foto, atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran sebagai pembawa kebahagiaan.
2.Mendengar
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan ketimbang mendengarkan, sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan dalam keadaan betul-betul relaxs dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.
3.Diam
Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik, bahkan mengomel.
4.Kebebasan
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya ? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah "Kau bebas berbuat semaumu". Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.
5.Keindahan
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik ? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika mengkadokannya tiap hari ! Selain keindahan penampilan pribadi.
6.Tanggapan Positif
Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negative terhadap pikiran, sikap, atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.
7.Kesediaan Mengalah
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila memikirkan hal ini, berarti siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Okelah, mungkin kesal atau marah karena telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa musti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
8.Senyuman
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus-asaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan syarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali kita menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi?
1.Kehadiran
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang bisa juga hadir lewat surat, telepon, foto, atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran sebagai pembawa kebahagiaan.
2.Mendengar
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan ketimbang mendengarkan, sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan dalam keadaan betul-betul relaxs dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.
3.Diam
Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik, bahkan mengomel.
4.Kebebasan
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya ? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah "Kau bebas berbuat semaumu". Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.
5.Keindahan
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik ? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika mengkadokannya tiap hari ! Selain keindahan penampilan pribadi.
6.Tanggapan Positif
Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negative terhadap pikiran, sikap, atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.
7.Kesediaan Mengalah
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila memikirkan hal ini, berarti siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Okelah, mungkin kesal atau marah karena telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa musti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
8.Senyuman
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus-asaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan syarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali kita menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi?
Thursday, July 10, 2008
Backup, backup, backup!!!!
Aaaaargh, aku tadi udah nulis blog panjang tentang Kung Fu Panda, tapi ada technical error, semuanya jadi hilaaaaaaang. Aaaaaarghhh.... grrrrrrrr..... %!@*$#~+?!
Duh, mo nulis lagi dari awal, udah ga ada semangat, hiks, hiks.... abis udah panjang sih tadi. Sial, satu jam lebih habis sia-sia.... Ya udahlah, nulisnya nanti aja, sekarang ngumpulin niat lagi... Sial, sial, gobloknya kau Ritz, ah.... guobluoooook!!!
Yah setidaknya malam ini dengan cara menyakitkan aku belajar the three rules in blogging: backup, backup, backup!
One piece of advice to bloggers: don't forget to use save as draft button to avoid ending up like me now, hiks...
Duh, mo nulis lagi dari awal, udah ga ada semangat, hiks, hiks.... abis udah panjang sih tadi. Sial, satu jam lebih habis sia-sia.... Ya udahlah, nulisnya nanti aja, sekarang ngumpulin niat lagi... Sial, sial, gobloknya kau Ritz, ah.... guobluoooook!!!
Yah setidaknya malam ini dengan cara menyakitkan aku belajar the three rules in blogging: backup, backup, backup!
One piece of advice to bloggers: don't forget to use save as draft button to avoid ending up like me now, hiks...
Sunday, July 06, 2008
Jigsaw in July and Deg-deg-an
Jigsaw: A puzzle in which the player has to put together a picture that has been cut into irregularly shaped interlocking pieces (http://www.thefreedictionary.com/jigsaw).
Hari ini aku mendapat satu lagi analogi untuk menggambarkan hidup, yaitu jigsaw puzzle. Hidup ini ibarat menyelesaikan jigsaw puzzle dengan potongan-potongan puzzle yang ditawarkan oleh hidup itu sendiri. Aku sebenernya ingin mengulas analogi ini lebih detil, tapi sepertinya tidak sekarang. Nanti aja lah, waktu aku bisa berpikir lebih bernas dan punya waktu lowong untuk nulis. Sekarang aku cuma mau share jigsaw puzzle yang harus kuselesaikan setelah potongan puzzle berjudul studi master telah berhasil kuletakkan di tempat dan saat yang tepat.
Apa misi selanjutnya selesai master? Dari sejak awal aku datang menjejakkan kakiku di Schiphol, aku sudah tahu jawabnya: aku ingin langsung lanjut PhD setelah lulus master. Kenapa PhD? Well, segala sesuatu baik untuk dimulai dari akhir. Tujuan menentukan proses. Sampai detik ini aku merasa yakin bahwa panggilan Tuhan untukku adalah di dunia pendidikan tinggi (universitas) dan itu sesuai dengan minat, potensi dan passion-ku. Karena itu lah, ya harus diusahakan belajar sampai mentok (doktor) dan kalau bisa secepatnya setelah master.
Lalu bagaimana sekarang setelah fase master lewat? Aku bersyukur karena sudah ada beberapa potongan jigsaw berjudul PhD offer yang ditawarkan ke aku, belum lagi beberapa aplikasi yang sedang kutunggu hasilnya. Yang saat ini kulakukan sebelum pulang ke Indonesia adalah mengumpulkan sebanyak mungkin potongan jigsaw PhD yang ada, memilih yang terbaik, lalu meletakkannya di tempat dan saat yang tepat. Yang bikin aku senang yaitu karena aku sampai saat ini tak perlu mengemis-ngemis ke orang lain supaya mereka mau membiayai studi PhD-ku dengan ikatan dinas. Sejauh ini semuanya aku cari sendiri (tentunya dengan pertolongan dan izin Tuhan). Lagipula, kalau bisa cari sendiri, kenapa harus minta-minta dan mengemis-ngemis? Selain itu, aku pengen lanjut PhD bukan pakai duit bangsa sendiri, jadi duit itu bisa dipakai buat yang lain kan...
Saat ini aku masih menanti datangnya potongan-potongan jigsaw puzzle dan itu membuatku deg-degan. Deg-degan itu wajar, selama memang kita telah melakukan bagian kita dengan sebaik yang kita bisa dan sekarang tinggal bagian Tuhan. Dan ternyata, kalau aku lihat ke belakang, jarang aku deg-degan tanpa mendapatkan hasil yang manis. Kita lihat saja beberapa contoh aku paling deg-degan dan hasilnya manis. Dulu aku deg-degan di hari pertamaku SD, eh lulus SD juga. Masuk SMP sih tidak terlalu deg-degan soalnya masih pake celana pendek dan cuma warnanya aja yang ganti jadi biru. Masuk SMA aku rada deg-degan juga, dan meski akhirnya aku ga bisa masuk ke SMA Negeri impian, aku tak menyesal. Justru aku bisa buktikan aku tak kalah dengan saingan2 ku di SMA-SMA top. Satu yang paling deg-degan buatku adalah UMPTN. Setahun berjuang dan belajar begitu keras, hingga aku begitu kurus, tanpa ikutan bimbingan test dengan bayar sendiri, akhirnya aku berhasil merebut satu kursi di jurusan Teknik Elektro, jurusan paling top di institut teknologi di sebelah kebon binatang Bandung. Aku deg2an juga waktu pertama kali tinggalkan keluarga begitu jauh untuk studi. Sidang sarjana juga saat2 aku deg-degan banget, dan akhirnya bisa juga lulus. Jadi MC di depan 500 orang lebih, deg-degannya gile juga hehe. Kerja pertama kali juga deg-degan. Ngajar pertama sekali di depan kelas, deg-degan juga. Berjuang apply beasiswa S2 ke luar negeri dan menunggu hasilnya juga deg2annya bukan main. Berangkat ke luar negeri pertama sekali juga jantungku deg-degan. Ujian pertama kali di luar negeri, deg-degan. Menyatakan cinta, waaaah ini deg-deg-annya tak ada tandingannya hehehe... Waktu mulai internship dan tesis di perusahaan asing kelas dunia seperti Philips Research, aku juga deg-degan banget. Thesis defense, deg-degan banget juga. Sekarang, nunggu apa pimpinan Tuhan selanjutnya buatku, deg-degan juga... So, dalam semua permainan jigsaw puzzle itu aku deg-degan, tapi semuanya dilalui dengan manis.
Apa yang aku bisa simpulkan di sini? Pertama, deg-degan itu wajar, tiap kali kita memulai fase baru dalam hidup ini. Kedua, deg-degan juga berarti sehat, artinya kita benar-benar niat dan berusaha untuk yang terbaik. Coba kalau kita ga peduli sama sekali, ga mungkin kita deg-degan kan? Ketiga, biasanya jika kita telah persiapan dengan baik, deg-degan itu di sepuluh menit pertama abis itu udah tenang. Beda kalau kita ga persiapan dengan baik, deg-degannya juga di sepuluh menit pertama, tapi abis itu stress hahahaa.... Keempat, deg-degan tidak sama dengan kuatir, jika kita telah mengerjakan seluruh bagian kita dengan baik dan percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita.
Life is like completing your own jigsaw puzzle...
With the Jigsaw Maker always on your side, you'll never ever quit too soon.
Hari ini aku mendapat satu lagi analogi untuk menggambarkan hidup, yaitu jigsaw puzzle. Hidup ini ibarat menyelesaikan jigsaw puzzle dengan potongan-potongan puzzle yang ditawarkan oleh hidup itu sendiri. Aku sebenernya ingin mengulas analogi ini lebih detil, tapi sepertinya tidak sekarang. Nanti aja lah, waktu aku bisa berpikir lebih bernas dan punya waktu lowong untuk nulis. Sekarang aku cuma mau share jigsaw puzzle yang harus kuselesaikan setelah potongan puzzle berjudul studi master telah berhasil kuletakkan di tempat dan saat yang tepat.
Apa misi selanjutnya selesai master? Dari sejak awal aku datang menjejakkan kakiku di Schiphol, aku sudah tahu jawabnya: aku ingin langsung lanjut PhD setelah lulus master. Kenapa PhD? Well, segala sesuatu baik untuk dimulai dari akhir. Tujuan menentukan proses. Sampai detik ini aku merasa yakin bahwa panggilan Tuhan untukku adalah di dunia pendidikan tinggi (universitas) dan itu sesuai dengan minat, potensi dan passion-ku. Karena itu lah, ya harus diusahakan belajar sampai mentok (doktor) dan kalau bisa secepatnya setelah master.
Lalu bagaimana sekarang setelah fase master lewat? Aku bersyukur karena sudah ada beberapa potongan jigsaw berjudul PhD offer yang ditawarkan ke aku, belum lagi beberapa aplikasi yang sedang kutunggu hasilnya. Yang saat ini kulakukan sebelum pulang ke Indonesia adalah mengumpulkan sebanyak mungkin potongan jigsaw PhD yang ada, memilih yang terbaik, lalu meletakkannya di tempat dan saat yang tepat. Yang bikin aku senang yaitu karena aku sampai saat ini tak perlu mengemis-ngemis ke orang lain supaya mereka mau membiayai studi PhD-ku dengan ikatan dinas. Sejauh ini semuanya aku cari sendiri (tentunya dengan pertolongan dan izin Tuhan). Lagipula, kalau bisa cari sendiri, kenapa harus minta-minta dan mengemis-ngemis? Selain itu, aku pengen lanjut PhD bukan pakai duit bangsa sendiri, jadi duit itu bisa dipakai buat yang lain kan...
Saat ini aku masih menanti datangnya potongan-potongan jigsaw puzzle dan itu membuatku deg-degan. Deg-degan itu wajar, selama memang kita telah melakukan bagian kita dengan sebaik yang kita bisa dan sekarang tinggal bagian Tuhan. Dan ternyata, kalau aku lihat ke belakang, jarang aku deg-degan tanpa mendapatkan hasil yang manis. Kita lihat saja beberapa contoh aku paling deg-degan dan hasilnya manis. Dulu aku deg-degan di hari pertamaku SD, eh lulus SD juga. Masuk SMP sih tidak terlalu deg-degan soalnya masih pake celana pendek dan cuma warnanya aja yang ganti jadi biru. Masuk SMA aku rada deg-degan juga, dan meski akhirnya aku ga bisa masuk ke SMA Negeri impian, aku tak menyesal. Justru aku bisa buktikan aku tak kalah dengan saingan2 ku di SMA-SMA top. Satu yang paling deg-degan buatku adalah UMPTN. Setahun berjuang dan belajar begitu keras, hingga aku begitu kurus, tanpa ikutan bimbingan test dengan bayar sendiri, akhirnya aku berhasil merebut satu kursi di jurusan Teknik Elektro, jurusan paling top di institut teknologi di sebelah kebon binatang Bandung. Aku deg2an juga waktu pertama kali tinggalkan keluarga begitu jauh untuk studi. Sidang sarjana juga saat2 aku deg-degan banget, dan akhirnya bisa juga lulus. Jadi MC di depan 500 orang lebih, deg-degannya gile juga hehe. Kerja pertama kali juga deg-degan. Ngajar pertama sekali di depan kelas, deg-degan juga. Berjuang apply beasiswa S2 ke luar negeri dan menunggu hasilnya juga deg2annya bukan main. Berangkat ke luar negeri pertama sekali juga jantungku deg-degan. Ujian pertama kali di luar negeri, deg-degan. Menyatakan cinta, waaaah ini deg-deg-annya tak ada tandingannya hehehe... Waktu mulai internship dan tesis di perusahaan asing kelas dunia seperti Philips Research, aku juga deg-degan banget. Thesis defense, deg-degan banget juga. Sekarang, nunggu apa pimpinan Tuhan selanjutnya buatku, deg-degan juga... So, dalam semua permainan jigsaw puzzle itu aku deg-degan, tapi semuanya dilalui dengan manis.
Apa yang aku bisa simpulkan di sini? Pertama, deg-degan itu wajar, tiap kali kita memulai fase baru dalam hidup ini. Kedua, deg-degan juga berarti sehat, artinya kita benar-benar niat dan berusaha untuk yang terbaik. Coba kalau kita ga peduli sama sekali, ga mungkin kita deg-degan kan? Ketiga, biasanya jika kita telah persiapan dengan baik, deg-degan itu di sepuluh menit pertama abis itu udah tenang. Beda kalau kita ga persiapan dengan baik, deg-degannya juga di sepuluh menit pertama, tapi abis itu stress hahahaa.... Keempat, deg-degan tidak sama dengan kuatir, jika kita telah mengerjakan seluruh bagian kita dengan baik dan percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita.
Life is like completing your own jigsaw puzzle...
With the Jigsaw Maker always on your side, you'll never ever quit too soon.
Saturday, June 28, 2008
Hey!
Akhirnya waktu itu tiba jua untukku. Setelah menyelesaikan dua kali thesis defense, maka aku pun tinggal menunggu wisuda dengan nilai tesis yang sungguh di luar dugaanku. All glory must be to the Lord and this mere servant deserves no credit.
Ada beberapa lagu yang selama ini setia menemaniku selama pengerjaan tesis terutama di saat-saat sulit. Salah satunya adalah Hey! dari Kla Project, kalau mau kupingin bisa disini: http://www.youtube.com/watch?v=ZIyd3u05f04.
Aku dedikasikan lagu ini dan liriknya di bawah sebagai pesanku untuk seseorang yang juga sedang berjuang. Hanya Tuhan lah sumber cinta sejati untuk bekerja. Kunantikan saatnya kita sama-sama menyanyikannya ketika panen tiba dan kita tuai kegirangan. Just do your best and let God do the rest. Tetap semangat!!
Hey!
(Kla Project)
Kerja adalah cinta yang mengejawantah
Dan jika kau tiada sanggup bekerja dengan cinta
Hanya dengan enggan
Maka lebih baik jika kau meninggalkannya
Lalu mengambil tempat di depan gapura candi
Meminta sedekah dari mereka
yang bekerja dengan sukacita
(dari Sang Nabi, Kahlil Gibran)
Hey! ... angkat wajahmu
Bermuram durja tak guna
Susunlah lagi rencana yang harus engkau benahi
Bangun jiwa, bangun raga, bijana
Hey! ... bertahanlah
Kegagalan adalah satu sukses tertunda
Jangan ragu, tetap pada arahmu sejak dulu
Keyakinan, pengharapan, teguh dalam tujuan
Berkerja dengan cinta
Bagai Sang Pencipta
Membentuk citra insani-Nya
Satukan dirimu seutuhnya
Hey! ... siagalah
Raih kesempatan begitu kau jumpa
Atur nadimu seiring irama bumi mengalun
Bangun jiwa, bangun raga, bijana
Berkerja dengan cinta
Bagai Sang Pencipta
Membentuk citra insani-Nya
Satukan dirimu seutuhnya
Sebar benih penuh kemesraan
Hingga panen tiba
Kita tuai kegirangan
Satukan dirimu seutuhnya
Ada beberapa lagu yang selama ini setia menemaniku selama pengerjaan tesis terutama di saat-saat sulit. Salah satunya adalah Hey! dari Kla Project, kalau mau kupingin bisa disini: http://www.youtube.com/watch?v=ZIyd3u05f04.
Aku dedikasikan lagu ini dan liriknya di bawah sebagai pesanku untuk seseorang yang juga sedang berjuang. Hanya Tuhan lah sumber cinta sejati untuk bekerja. Kunantikan saatnya kita sama-sama menyanyikannya ketika panen tiba dan kita tuai kegirangan. Just do your best and let God do the rest. Tetap semangat!!
Hey!
(Kla Project)
Kerja adalah cinta yang mengejawantah
Dan jika kau tiada sanggup bekerja dengan cinta
Hanya dengan enggan
Maka lebih baik jika kau meninggalkannya
Lalu mengambil tempat di depan gapura candi
Meminta sedekah dari mereka
yang bekerja dengan sukacita
(dari Sang Nabi, Kahlil Gibran)
Hey! ... angkat wajahmu
Bermuram durja tak guna
Susunlah lagi rencana yang harus engkau benahi
Bangun jiwa, bangun raga, bijana
Hey! ... bertahanlah
Kegagalan adalah satu sukses tertunda
Jangan ragu, tetap pada arahmu sejak dulu
Keyakinan, pengharapan, teguh dalam tujuan
Berkerja dengan cinta
Bagai Sang Pencipta
Membentuk citra insani-Nya
Satukan dirimu seutuhnya
Hey! ... siagalah
Raih kesempatan begitu kau jumpa
Atur nadimu seiring irama bumi mengalun
Bangun jiwa, bangun raga, bijana
Berkerja dengan cinta
Bagai Sang Pencipta
Membentuk citra insani-Nya
Satukan dirimu seutuhnya
Sebar benih penuh kemesraan
Hingga panen tiba
Kita tuai kegirangan
Satukan dirimu seutuhnya
Thursday, June 12, 2008
Indonesian Christian or Christian Indonesian?
Ini tulisan kukutip dari emailku di sebuah mailing list... Semoga berguna.
Halo Bung [...],
Terimakasih untuk notulensinya, truly a good job. Saya sudah baca dan ikuti diskusi di dalamnya, sangat menarik, seru dan menginspirasi.
Topik yang dibahas memang penting dan urgen. Tapi terus terang, saya melihat diskusinya akhir2nya sudah terlalu meluas sampai membahas [...] segala. Saya tahu ini isu kompleks dan justru semakin kompleks ia, fokus itu semakin penting.
Pertanyaan2 yang dibahas juga menjadi pertanyaan2 saya sebagai orang Kristen dan orang Indonesia. Saya tidak punya jawaban yang tuntas, tapi saya punya jawaban saya sendiri. Mari kita mulai dari dua status itu: orang Kristen dan orang Indonesia. Ada dua status composite yang dapat kita miliki setiap saat: are we Indonesian Christian or Christian Indonesian? Ketika menjadi Indonesian Christian, maka kita menjadi orang Kristen yang bangga dan berani menunjukkan ke-Indonesia- annya. Ini terutama terasa kalau berada di komunitas internasional. Namun jika kita di Indonesia dan ingin berkarya di Indonesia, maka status kedua ini yang paling vital, yaitu menjadi Christian Indonesian. Tesis saya adalah, bahwa tidak cukup menjadi Kristen untuk memberi kontribusi bagi Indonesia. Perubahan hanya bisa dibawa oleh Christian Indonesian sejati. Maaf saya belum bisa temukan padanan yang pas dalam bahasa Indonesia.
Menjadi Christian Indonesian sejati menuntut dua hal yang SAMA KUAT dan SEMAKIN KUAT seiring waktu: ke-Kristen-an dan ke-Indonesia- an dalam diri. Dalam hal ini, dari pengamatan dan pengalaman saya, saya sudah melihat ketidakseimbangan dari kebanyakan orang Kristen di Indonesia. Umumnya, aspek ke-Kristen-annya jauh lebih kuat daripada ke-Indonesia-annya. Apa sebab? Lihat saja apa yang dipelajari dan diajarkan di gereja, persekutuan kampus, sekolah, kampus, dll. Melihat itu semua, wajar jika ini terjadi.
Seperti apakah seorang Christian Indonesian itu? Bagi saya, ia adalah seorang Kristen yang punya pemahaman teologi yang cukup kuat, mampu "mencari makan" rohani sendiri dengan menggali dari Alkitab sendiri sehingga mampu "memberi makan", menunjukkan trend positif dalam grafik pertumbuhan rohani, seorang murid Kristus yang belajar hidup berintegritas dan peka akan kesempatan untuk memberitakan kabar baik. Pada saat yang sama, ia pun adalah seorang Indonesia sejati, dalam arti mengenal cukup baik dirinya dan bangsanya dan ingin lebih lagi, punya hasrat untuk mengikuti dan mencermati fenomena2 dan isu2 di tengah2 bangsanya, dan bersedia memberi diri atau setidaknya suara sebagai bagian dari solusi terhadap permasalahan yang ada. Seorang Christian Indonesian akan mencermati kondisi bangsanya lalu membawanya dalam pikiran dan hatinya ketika ia melihat kepada Allah melalui doa dan firmannya yang melaluinya lalu melihat kepada dirinya. Ketika ia mengenal bangsanya, mengenal Allahnya dan mengenal dirinya, ia tidak hanya ingin mencari tahu apa visi, kehendak dan pimpinan Allah untuk dirinya bagi bangsanya, tapi ia juga akan belajar taat kepada panggilan dan visi itu, apapun harganya. Bahasa puitisnya, jika dada seorang Christian Indonesian sejati dibelah, kita temukan dua hal ini: salib Anak Maria itu dan untaian nusantara dari Sabang sampai Merauke. Itu saja, tak ada yang lain.
Yang jadi pertanyaan bagi saya adalah, dari semua orang Kristen di Indonesia ini, berapa banyak kah Christian Indonesian sejati yang ada? Dari semua mahasiswa dan pemuda Kristen yang telah dibina melalui gereja dan persekutuan kampus, berapa banyak kah Christian Indonesian sejati yang dihasilkan? Dari semua peserta kamp dan konferensi rohani, berapa banyak Christian Indonesian sejati yang dihasilkan?
Saya ingat satu kalimat begini: SATU orang sulit membawa perubahan besar, tapi satu ORANG dapat membawa perubahan. Jika kita fokus kepada SATU dan mengabaikan orang, tidak banyak perubahan memang. Tetapi Christian Indonesian sejati dapat menjadi instrumen yang powerful di tangan Allah untuk membawa perubahan, meski ia hanya seorang diri. Bagaimana jika jumlahnya semakin banyak dan bersinergi dengan kuat? Rasanya tidak ada yang tidak mungkin.... Jika seorang seperti Munir saja demikian luar biasa, bagaimana lagi dengan seorang Christian Indonesian yang dipenuhi dan dipimpin Roh Kudus?
Bicara soal perubahan, penting memang untuk mengenal kondisi sekitar, seperti mendiskusikan Islam, misalnya. Tapi menurut saya, terus terang itu bukan urusan kita. Dalam hal ini lah konsep Lingkaran Kepedulian dan Lingkaran Pengaruh selalu menolong saya untuk bersikap. Saya sudah tulis lebih dalam tentang kedua lingkaran ini di http://mauritzpangg abean.blogspot. com/2007/ 09/two-circles. html. Dari sini, dengan mengenal potensi diri, mengenal kondisi bangsa, dan mengenal Allah, pilihan untuk mempengaruhi sebagai Christian Indonesian sebenarnya cuma ada dua:
1. Beri diri untuk langsung terjun sebagai bagian dari solusi atas masalah bangsa. Misalnya, jika kesal dengan birokrasi yang korup, serahkan diri jadi PNS atau karyawan BUMN yang benar dan jujur; prihatin dengan kondisi pendidikan yang kacau balau? Serahkan diri jadi guru atau dosen yang berkualitas; sesak dengan banyaknya pengangguran? Serahkan diri menjadi entrepreneur, dll, dll...
2. Jika memang tidak langsung memberi diri (harus yakin bahwa ini pimpinan Allah dan bukan dibuat2 atas keinginan daging), misalnya bekerja di perusahaan nasional atau asing yang secara sistem sudah baik, dukunglah orang2 di atas yang memberi diri sambil tetap terlibat dalam aktifitas2 sosial kebangsaan.
Keduanya melibatkan diri, waktu, tenaga, dana, semuanya. Kalau tidak termasuk kedua itu, bagi saya ia berarti bukan seorang Christian Indonesian sejati. Akan sangat membantu kalau orang2 demikian cukup diam saja, tak usah tambah masalah baru, tak bikin rusak dan tidak usah sibuk kritik sana kritik sini.
Dua quotes dari dua legenda ini sebagai penutup:
Each of us must be the change we want to see in the world. [Mahatma Gandhi]
You can never have an impact on society if you have not changed yourself. [Nelson Mandela]
Sekian dulu dari saya.
Salam perjuangan,
Mauritz Panggabean
Halo Bung [...],
Terimakasih untuk notulensinya, truly a good job. Saya sudah baca dan ikuti diskusi di dalamnya, sangat menarik, seru dan menginspirasi.
Topik yang dibahas memang penting dan urgen. Tapi terus terang, saya melihat diskusinya akhir2nya sudah terlalu meluas sampai membahas [...] segala. Saya tahu ini isu kompleks dan justru semakin kompleks ia, fokus itu semakin penting.
Pertanyaan2 yang dibahas juga menjadi pertanyaan2 saya sebagai orang Kristen dan orang Indonesia. Saya tidak punya jawaban yang tuntas, tapi saya punya jawaban saya sendiri. Mari kita mulai dari dua status itu: orang Kristen dan orang Indonesia. Ada dua status composite yang dapat kita miliki setiap saat: are we Indonesian Christian or Christian Indonesian? Ketika menjadi Indonesian Christian, maka kita menjadi orang Kristen yang bangga dan berani menunjukkan ke-Indonesia- annya. Ini terutama terasa kalau berada di komunitas internasional. Namun jika kita di Indonesia dan ingin berkarya di Indonesia, maka status kedua ini yang paling vital, yaitu menjadi Christian Indonesian. Tesis saya adalah, bahwa tidak cukup menjadi Kristen untuk memberi kontribusi bagi Indonesia. Perubahan hanya bisa dibawa oleh Christian Indonesian sejati. Maaf saya belum bisa temukan padanan yang pas dalam bahasa Indonesia.
Menjadi Christian Indonesian sejati menuntut dua hal yang SAMA KUAT dan SEMAKIN KUAT seiring waktu: ke-Kristen-an dan ke-Indonesia- an dalam diri. Dalam hal ini, dari pengamatan dan pengalaman saya, saya sudah melihat ketidakseimbangan dari kebanyakan orang Kristen di Indonesia. Umumnya, aspek ke-Kristen-annya jauh lebih kuat daripada ke-Indonesia-annya. Apa sebab? Lihat saja apa yang dipelajari dan diajarkan di gereja, persekutuan kampus, sekolah, kampus, dll. Melihat itu semua, wajar jika ini terjadi.
Seperti apakah seorang Christian Indonesian itu? Bagi saya, ia adalah seorang Kristen yang punya pemahaman teologi yang cukup kuat, mampu "mencari makan" rohani sendiri dengan menggali dari Alkitab sendiri sehingga mampu "memberi makan", menunjukkan trend positif dalam grafik pertumbuhan rohani, seorang murid Kristus yang belajar hidup berintegritas dan peka akan kesempatan untuk memberitakan kabar baik. Pada saat yang sama, ia pun adalah seorang Indonesia sejati, dalam arti mengenal cukup baik dirinya dan bangsanya dan ingin lebih lagi, punya hasrat untuk mengikuti dan mencermati fenomena2 dan isu2 di tengah2 bangsanya, dan bersedia memberi diri atau setidaknya suara sebagai bagian dari solusi terhadap permasalahan yang ada. Seorang Christian Indonesian akan mencermati kondisi bangsanya lalu membawanya dalam pikiran dan hatinya ketika ia melihat kepada Allah melalui doa dan firmannya yang melaluinya lalu melihat kepada dirinya. Ketika ia mengenal bangsanya, mengenal Allahnya dan mengenal dirinya, ia tidak hanya ingin mencari tahu apa visi, kehendak dan pimpinan Allah untuk dirinya bagi bangsanya, tapi ia juga akan belajar taat kepada panggilan dan visi itu, apapun harganya. Bahasa puitisnya, jika dada seorang Christian Indonesian sejati dibelah, kita temukan dua hal ini: salib Anak Maria itu dan untaian nusantara dari Sabang sampai Merauke. Itu saja, tak ada yang lain.
Yang jadi pertanyaan bagi saya adalah, dari semua orang Kristen di Indonesia ini, berapa banyak kah Christian Indonesian sejati yang ada? Dari semua mahasiswa dan pemuda Kristen yang telah dibina melalui gereja dan persekutuan kampus, berapa banyak kah Christian Indonesian sejati yang dihasilkan? Dari semua peserta kamp dan konferensi rohani, berapa banyak Christian Indonesian sejati yang dihasilkan?
Saya ingat satu kalimat begini: SATU orang sulit membawa perubahan besar, tapi satu ORANG dapat membawa perubahan. Jika kita fokus kepada SATU dan mengabaikan orang, tidak banyak perubahan memang. Tetapi Christian Indonesian sejati dapat menjadi instrumen yang powerful di tangan Allah untuk membawa perubahan, meski ia hanya seorang diri. Bagaimana jika jumlahnya semakin banyak dan bersinergi dengan kuat? Rasanya tidak ada yang tidak mungkin.... Jika seorang seperti Munir saja demikian luar biasa, bagaimana lagi dengan seorang Christian Indonesian yang dipenuhi dan dipimpin Roh Kudus?
Bicara soal perubahan, penting memang untuk mengenal kondisi sekitar, seperti mendiskusikan Islam, misalnya. Tapi menurut saya, terus terang itu bukan urusan kita. Dalam hal ini lah konsep Lingkaran Kepedulian dan Lingkaran Pengaruh selalu menolong saya untuk bersikap. Saya sudah tulis lebih dalam tentang kedua lingkaran ini di http://mauritzpangg abean.blogspot. com/2007/ 09/two-circles. html. Dari sini, dengan mengenal potensi diri, mengenal kondisi bangsa, dan mengenal Allah, pilihan untuk mempengaruhi sebagai Christian Indonesian sebenarnya cuma ada dua:
1. Beri diri untuk langsung terjun sebagai bagian dari solusi atas masalah bangsa. Misalnya, jika kesal dengan birokrasi yang korup, serahkan diri jadi PNS atau karyawan BUMN yang benar dan jujur; prihatin dengan kondisi pendidikan yang kacau balau? Serahkan diri jadi guru atau dosen yang berkualitas; sesak dengan banyaknya pengangguran? Serahkan diri menjadi entrepreneur, dll, dll...
2. Jika memang tidak langsung memberi diri (harus yakin bahwa ini pimpinan Allah dan bukan dibuat2 atas keinginan daging), misalnya bekerja di perusahaan nasional atau asing yang secara sistem sudah baik, dukunglah orang2 di atas yang memberi diri sambil tetap terlibat dalam aktifitas2 sosial kebangsaan.
Keduanya melibatkan diri, waktu, tenaga, dana, semuanya. Kalau tidak termasuk kedua itu, bagi saya ia berarti bukan seorang Christian Indonesian sejati. Akan sangat membantu kalau orang2 demikian cukup diam saja, tak usah tambah masalah baru, tak bikin rusak dan tidak usah sibuk kritik sana kritik sini.
Dua quotes dari dua legenda ini sebagai penutup:
Each of us must be the change we want to see in the world. [Mahatma Gandhi]
You can never have an impact on society if you have not changed yourself. [Nelson Mandela]
Sekian dulu dari saya.
Salam perjuangan,
Mauritz Panggabean
Wednesday, June 11, 2008
Say NO to SHITnetron!!!
Kalau Anda mau berkontribusi membuat Indonesia yang lebih baik dan meningkatkan nilai hidup Anda dan orang2 yang Anda sayangi, ada tiga cara mudah:
Bodohnya shitnetron Indonesia menurut rakyat KasKus.
Copas dari http://www.kaskus.us/showthread.php?t=902755
Semoga ga sia-sia waktuku buat copas.... Sorry banyak repost nya heheheh...
- Berhentilah menonton sinetron.
- Yakinkan orang lain untuk berhenti menonton sinetron.
- Yakinkan orang lain untuk meyakinkan orang lain untuk menonton sinetron.
Bodohnya shitnetron Indonesia menurut rakyat KasKus.
Copas dari http://www.kaskus.us/showthread.php?t=902755
Semoga ga sia-sia waktuku buat copas.... Sorry banyak repost nya heheheh...
- Aktor/aktris mau tua mau muda sering ngomong sendiri saat sendirian atau lagi berpikir
- Expresi kaget, senang, sedih selalu diverbalkan/diucapkan
- Usia ortu sama anak , pemerannya paling beda belasan taun
- Selalu tampil full make up saat sakit parah, bangun tidur, bahkan saat mau mati juga tampil menawan
- Kostum yang dipake selalu keliatan gres, bahkan baju gembel/miskin juga keliatan gres , paling disobek / dikotorin dikit
- Yang penjahat/antagonis ketawanya selalu ngakak
- Baru tau? Tarik bajaj aja mukanya keren banget, padahal 180 derajat berbeda dengan kenyataan.
- selalu orang kaya, nyari duid kayak-nya gampang bgt. padahal sekarang susahnya setengah mati
- Nenek nenek bisa nyulik anak anak? Terus sambil ngomong, matanya kemana mana..
- Mobil nabrak pohon, baret pun kaga tapi orangnya mati
- Gembel2 Rambudnya dicat
- ceritanya ga kreatif
- Pengambila gambarnya ga kreatif
- Pencahayaanya ga sesuai sama suasananya
- Lagunya cupu abis
- Film Silat, loncat talinya masi keliatan, editornya mana negh
- ada balita 'banyak tingkah' di sinetron..
- kalau berantem bohong banget..
- kalau berdarah darahnya kayak saus tomat..wuakakaka..
- bosenin..
- Alurnya sering tiba-tiba ngaco
- Pesannya ga jelas banget
- kadang ada yang full 7 hari ditayangin..apa ga bosen??
- kalo ada yang pacaran,pasti satunya kaya satunya miskin....
- yang baik dijahatiin terus....ga ngelawan2 juga...
- yang jahat ga pernah abis ide buat ngejahatin yang baik...
- anak2 kecil udah nge-gank dan pacar2n...
- seragam sekolahnya sok2 gaul...
- paling critanya gitu doang...si cewek suka ama cowok..tp org tuanya ga stuju..karna si cowok gembel..
- kalo bapak-bapaknya kaya, bisa jatoh miskin dgn alasan yg aneh.....
trus bapak-bapak kaya punya selingkuhan , trus istrinya ngamuk , pake 2002 cara buad hancurin si selingkuhan. tapi sis elingkuhan juga pake 3003 cara buad hancurin si istri dan dapetin harta si bapak.. kalo dha jadi istri , anak tirinya dijahatiiinnnn terus dengan 4004 cara sampe gede.... ckckck - Kalau operasi plastik bukan cuma mukanya doang yang berubah, tapi suaranya sama tinggi badannya jg berubah hahaha
- Sering banget tuh kan kalau artisnya sudah ga mau perpanjang kontrak terus tokoh tsb dikasih "kecelakaan" yang bikin mukanya ancur, terus diganti de sama artis lain
- klo dah mw ending dr crita aslinya trus ratingnya masi tinggi,pemeran utamanya jd ilang ingatan...ga jelas..mank sampah dah tuh smw krewnya..
- klo ratingnya tinggi, tar kluar dukun2an, tau2 gila, hilang ingatan ato ketemu setan...
- ms ada gembel rmbtnya keren amt, dicat, mukanya mulus pula
- disekolah pasti ada penindasan, kalo lg nangis bisa aja tau2 ujan.
- pasti ada kejadian di tabrak mobil
- pasti matinya kena stroke ato serangan jantung (kagak kreatif )
- ada kejadian pemerkosaan
- pasti tokoh utamanya kecelakaan ato AMNESIA
- pengemis / gembel pake kawat gigi?
- dah gitu rebutan theme song lagi pake lagu2 overplay
- pas lagi mau ketemu sama orang penting pasti selalu ga ketemu dan ga ketemunya pasti pas banget barpapasan (entah di lift atau di jalan)
- ga real live masak cewe cekep jadi pedagang asongan mendingan tu cewe jadi perk ketauan tajirnya yoi ga????
- kalo film indonesia pasti ada orang yang ketabrak mobil terus ama kena amnesia kalo ga tuh orang menghilang terus muncul dengan lupa ingatan apalagi film indosiar di dubbing pula
- masa anak tukang jait HPnya ericsson yg 4 juta
- orang bae selalu disalah - salahin dan ga pernah bisa ngelawan selalu bilang 'maaf'
- orang bae selalu dijahatin dan walaupun tahu dijahatin selalu nerima aja
- orang yang jahat, jahat banget ampe akalnya selalu ada
- anak - anak baru abg aja udah punya akal bulus yang jahat banget dan biasanya nge geng trus pake baju nya norak2, masa ke sekolah bisa pake aksesoris full kayak mao pesta
- masalah belom jelas trus tokoh yang lebih kaya langsung marah2 dan nyalahin yang lemah tanpa dengerin penjelasan yang lemah dan yang lemah cuma bisa nyalahin diri sendiri..
buset deh, sinetron di indo makin aneh aje... - liatin aje pasti banyak adegan telpon,,
kan gampang adegannya,,,
cuman buth:
1. Telfon or hape
2. monolog artis aja,,, jadinya ngirit,,, or kadang 2 orang ja,,,
3. gak perlu setting yang ssusah2 cukup di rumah or mobil.
pokonya kalo adegan telfon bisa hemat bujet dechhh,,, - hahha, emang bener tuh... senengannya koq ngomong sendiri
- karakter klo baek, baek bgt dah kek malaikat
- kebalikan dari no 1
- klo mw ditabrak mobil cuma kaget n treak ga da reflek bwt nyelamatin diri
- klo nyelamatin org yg mw ketabrak, yg nyelamatin kadang2 suka diem doang abiz ngedorong ato nyelamatin org yg mw ditabrak
- ke sekolah pke aksesoris dah ky toko aksesoris
- klo ada orang yg mati, padahal di rumah sakit, org2 di sekitarnya reflek teriak2 panggil nama orang yg mati itu, bukannya panggil suster ato dokter..gimana sih =_='
- trs skrg sinetron bener2 limited budget bgt, di shootnya satu-satu cuma close up muka..
nanti di edit tinggal di ganti2an gt klo critanya lg ngobrol. Perhatiin deh kadang-kadang backgroundnya beda gitu..yg satu diambil dimana, satunya lg dimana.. - trs klo ada adegan salaman, atau bantuin ambil buku jatuh, yg di sorot cuma tangannya..
padahal tangan siapa ga tau..masa waktu itu tangannya Chelsea item banget..aneh2 aja.. - bintang utamanya sering bagnet susahnya daripada senengnya... orang indonesia seneng amat nonton orang susah ya
- kalo penjahat selalu naik jip tah kenapa dr dulu
yang jahat tampangya selalu sangar2
kalo muka lagi galak/judes selalu di zoom in (gak jelas tujuanya)
kalo mau bersambung adegan cuma nyorot pemain bolak-balik - pembantunya cakep n masih muda putih pula, suka digangguin ama majikannya
- kalo cerita anak sekolah, pasti rok murid ce pendek bgt
- liad aja sinetron yang emaknya punya anak ud umur 30tahunan.. masak emaknya ga ubanan
- kimpoi paksa dan urusan harta warisa dari dulu ituuuu aja, payah !
- settingannya selalu di rumah orang kaya, jarang banget settingannya dr kalangan menengah ke bawah (semoga ga repost )
- penampilan rupawan para pemainnya jarang dipadu ama akting yang briliant.
kebanyakan kualitas aktingnya malah bikin muak. - anak SMA keskul bawa mobil
- yang paling keliatan bodoh itu masa ada orang muda yang udah jadi direktur perusahaan gede plus rumah kayak istana
itu kalo bukan bandar judi gak bakalan bisa dah punya rumah segede itu - slalu kisah cintanya sempurna
kadang terlalu gampang ada peran yg dilupain
cerita ga abis-abis smp bosen
lama-lama orangnya ganti semua
kebanyakan jiplak flm luar
dasar ga kreatif - sinetron indonesia emank SAMPAH
yang jadi tokoh utama SELALU CEWEK liat aja dari judul2nya yg culun; intan, jameela, cinta fitri, cinta bunga, candy, etc.....knapa? KARENA CERITA SINETRON INDO SELALU MENUNJUKKAN PENYIKSAAN DAN PENINDASAN dan objek yang paling LAKU dan POTENSIAL ya CEWEK
secara ga sadar sinetron indo justru merendahkan martabat CEWEK
dan GOBLOGnya, aktris2 indo malah pada rebutan peran .... menunjukkan tingkat pendidikan selebriti indonesia yang RENDAH...mereka udah terlena dengan kerjaan yang mudah tapi duit ngalir..... AKTING BURUK TAPI KAYA ya adanya cuman di Indonesia!!! - ...Biasanye pemeran antagonis selalu bermakeup TEBAL
- pemain utama cowok dan pemain utama cewek biasanya ketemuan awal karena ga sengaja tabrakan
- mau tau yg paling aneh? ada sinetron (lupa namanya), kuliahnya Fakultas Ekonomi, selesai kok jadi Dokter?
- ction nya pake efek yang bener2 jadul. keliatan banget.
ketika mau keluarin ilmu, berubah jadi kingkong. - import cerita dari luar, dengan kata lain njiplak abis2an tapi bilangnya adaptasi, banyak tuh malahan ada yang ngelist ada 10 sinetron lebih....
- om2: mo ngelanjutin di mana ntar? (masudnya kuliahnya)
si cewe: oh sya mo ngelanjutin di OXFORD!!!!!!
awkkwakkakaka, OXFORD???????
gampang amir... - gara2 sinetron ponakan gw yang masih balita pada ngomongin cinta- cintaan, trus sering nyanyiin lagu orang dewasa, dia juga sering niru adegan di sinetron. pernah dia ngomong gini ke temennya. "kalo lo ga minta maaf gw bakal bunuh diri" sumpah ampe ketawa gw dengernya..., sinetron mang F***K
- zooooommm innnnn....
zooooommm ooouuutttt....
zooooommm innnnn....
zooooommm ooouuutttt....
zooooommm innnnn....
zooooommm ooouuutttt....
terus begitu ampe 5 menit...trus iklan... - bayi baru dilahirin tangisannya dah kenceng banget + badan udah cukup gede + botak plontos..
*trus di bawa bawa lari.. , tapi tuh bayi kaga nangis kaga apa.. - agnes monica jadi gembel tapi rambutnya di hilite
- Judul sinetronnya diambil dari nama tokoh utama....
- paling parah kl pas cerita laga
masak pendekar dan petualang bajunya kinclong
ga ada lusuh-2nya - Pemeran orang tua biasanya cuma 1, satunya udah mati, bahkan ada yg orang tua sama sekali ga di cerita-in
- Kalo kaget pasti mulut mangap
- adegan sex / mandi pasti ga di liatinkalo lagi kejar2 an pasti larinya lambat n' selalu ngomong dulu kalo mau ngejar (ayo kita kejar,..)
- emang klo sinetron busuk bgt.
klo adegan marah udah kyk orang kesurupan
dasar acara gak mutu. - jarang sinetron yang mengupas oarng-orang miskin(emang di indonesia orang kaya mulu)
pada ga mikir x ya sutradaranya xp - masi smp pacarannya uda berani bgt(uda kayak suami istri)
- seragam sekolah pasti rata2 yang rok pendek diatas lutut/berani bgt uda bukan kayak seragam sekolah(calon2 jablay nich)piss
- pemerannya itu lagi itu lagi(emang kaga ada artis laen apa?)
- org kaya bisa jatuh miskin banget
- rata2 punya kembaran
- sering lupa ingetan juga
- kalo ada tokoh baru berarti tanda2 sinetron itu mau diperpanjang waktu tayangnya
- hanya punya satu referensi rumah sakit sehingga suami, istri, selingkuhan, kakek, nenek pasti selalu masuk rumah sakit yang sama dan mergokin selilngkuhan n berantem akhirnya...
- tabrakan paling sering banget
- topik paling hot: cewe' miskin ditaksir ma orang kaya
- gak mutu banget bikin film, mo bikin hotel, rumah aja ditaro meja besar buat resepsionis... mo jadi bar? ruah yg sama dibikin agak remang2 dikasih poster2 en pada pura2 minum...
gak modal banget deh norak... - ada Ibu yg anaknya diijinin poligami eh waktu suaminya 'ada main' malah sewot en curhat ke anaknya...
halah - paling inget Baim Wong jadi anaknya Cindy Fatika Sari
- 1. semua fasilitas umum cuma satu. (mall, rumah sakit, taman, sekolah, pasar, dll) dunia selebar daun kelor.
2. sering terjadi amnesia tapi penderitanya tetep Ngebacot. (aslinya penderita diem, bahkan beberapa kasus seperti orang gila)
3. anak gampang ketuker.
4. anak orang kaya jatuh cinta ma anak orang miskin (yg buntut2nya kaya)
5. skenario cerita nyontek dari drama seri luar, dgn sedikit modifikasi.
6. karakter jahat matanya belo, senyumnya licik, congornya lebar.
7. kalo orang yg dicintai kena musibah ada pertanda dgn jatuhnya piring, gelas, dll atau kebangun kalo lagi tidur. - banyak adegan makan, entah itu makan pagi, siang atau malem
- 1. Ceritanya nyontek luar, Plagiat sejati !
2. visual efeknya apalagi 3D-nya (kalo ada) nanggung n hasilnya ngga halus
produksi yang low budget tapi pengen terkesan wah jadinya - Kalo ceritanya di Cafe, pasti ada lampu kelap-kelip :-)
- 1.Ganteng/Cantik selangit tapi jomblo....
2.Sinetron remaja, temanya pacaran, pacaran dan pacaraaannnnn terus. ntah kapan2 belajarnya......
3.sinetron remaja, masalah yg dihadapi bukan UAN/UAS ato PR yang menumpuk tapi teman yang jahatnya melebihi mafia kelas kakap dan masalah dengan pacar yg gk ada abis2nya.
4.Sinetron remaja, klo cowoknya gk naek Moge minimal motor sport macam2 RZR ya Mobil......
5.kalo adegan disekolah dan tokohnya pakek seragam sekolah, itu badge nama ma sekolah mana ya..???? trus rok si cewek napa bisa 10 centi diatas lutut..?? apa mang spt itu seragam sekolah di jakarta???
6. Kalo cewek jadi antagonis, gilaaaaa, judesnya setengah mampus. klo jadi tokoh baek, suaranya lembuuutttt banget macam kentut ditahan.....
7. Yang jadi orang kaya, gk dijelasin kayanya darimana. pokoknya kaya aja deh, padahal episodenya ampe ratusan loh....
8. Asal sarapan makannya nasik goreng, minumnya kalo gk jus warna kuning ya susu
9. kalo makan, gk cewek, cowok, tokoh baek ato tokoh jahat, orang kaya ato gelandangan, pasti ngunyahnya mulut ditutup gitu......
10.kalo ke gap ma polisi, dapat polisinya baeeekkkkk kali. gk nilang ato mintak uang dame, pasti dilepas dengan wejangan, jangan diulang lagi.... - Kalo berantem, kayak paduan suara, teriaknya aja yg rame:
hiat hiat!! Lompat: liat! Mendarat: hiat! Mukul: hiat!
Satu gerakan bisa 3x teriak.
Satu lagi, si buta pake sendal gunung - Kalo episodenya ratusan trus ceritanya ganti generasi, tinggal tambahin kumis tebel aja (kayak adam jordan dalam tersanjung)
- Kalo habis bohong mukanya tampang senyum2 jahat, padahal orang yg dibohongi masih ada di depan dia.
- kalo cerita nya uda mulai lama,,pasti dipanjang panjangin biar ga tamat,entah ada yang mati,tukeran jiwa,lupa ingatan,atau sodara jauh yang uda lama ga ketemu
pokoknya biar ada karakter baru dan cerita baru yang uda keluar jalur dari cerita utamanya - bro coba liatin kalo ada peran polisi pasti pake jaket kulit item, dengan aksesoris pistol plastik yang keliatan banget boongnya...
- klo adegan MARAH matanya ampe melotot melotot kyk penari bali...trus teriak-teriak...
Klo adegan KAGET matanya ampe melotot melotot kyk penari bali...trus teriak-teriak...
Klo adegan TAKUT matanya ampe melotot melotot kyk penari bali...trus teriak-teriak...
Kesimpulan: mo adegan apa aja,aktingnya juga gitu2 aja.... - - tiap pemeran apapun pas adegan di dalam rumah / kamar, baju nya selalu necis2 alias baju kyk mo pegi ke pesta n dandan nya selalu menor...padahal mungkin adegannya mau tidur.weleh2....
- biasanya setting nya di dalem rumah mewah n yg pemeran cewek pasti pake hak tinggi di dalem rumah.....huhuhu..... - kalo adegan seseorang berbuat licik, pasti mata nya di sipit2 in gitu sambil senyum2 sendiri terus cameranya langsung deh di zoom ke muka orang itu .... wakakaka
- - pemerannya selalu itu2 aja
- jalan ceritanya niru film korea, taiwan ato india
- penderitaan yg dialami pemeran utama selalu dilebih2kan
- penjahatnya terlalu jahat (kayaknya gak ada yg sejahat itu didunia ini)
- pasti ada kejadian pemeran utamanya mati, padahal gak mati
- ada kejadian ditabrak mobil, trus kepalanya berdarah sebelum ditabrak korbannya akan teriak bukannya menghindar
- rumah2 n mobil selalu bagus, pakaian mewah, adegan di mall, diskotik.
- satu lagi yg paling bikin gw yaitu setelah ditabrak mobil ato jatuh dari tangga pasti langsung hilang ingatan - 1.klo skrg tuh ceritanya cewenya gembel miskin sekaliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii...... dapat cowo yg pueeeeerrrrrfeeeeecttttt dah cakep,putih,tajir gila punya perusahaan naek mobil MAHALLLLLLLLL...(pantesan cewe2 skrg cari pangeran berkuda putih,mau kek cinderella ) ) beda amat dgn kenyataannya mana ada cowo yg perfect gitu lirik gembel pengemis dijalan wkwkwkwkw...
2.trus yg lage musim tuh skrg cowonya punya istri lbh dari satu,ckckck minimal 2 ...OMG lage trend kale :P
3.yg jahat klo mau dapatin cowonya yah hamil dololah baru paksa merit tuh cowo,wakakaka
4.bedanya itu film indo dgn film2 diluar, pasangannya bisa ganti2 kiri kanan saling tukar2 pasangan,tunangan-putus,kimpoi-cerai
5.klo jadi org baek pasti sial terus hingga seri ke 100 masih tetap sial sial dan sial
kesimpulan yg diajar dari sinetron: jd org baek itu susah yah sial melulu mending jd org jahat, buat cewe2 cari cowo itu yg cakep en tajir tp jgn salah2 tajirnya sekalian anak direktur perusahaan besar..trus klo mo merit sama cowo yg loe mau hamil dolo spy dia terpaksa wakakakaka..gampang kok klo mau kimpoi klo dak cocok cerai aja :P.bagi2 cowo punya bbrp istri wajar2 aja wakakakaka - lupa tambahin, film sinetron kekurangan dana wakakaka maunya tampilan necis naek jaguar, bmw,mercy..pas ada kecelakaan tabrakan, gile kameranya yang bergoyang orangnya lgs cedera dikepala, mobilnya cuman terangkat kap depannya keluar asap wakakakakaka
- trus kalo sinetronnya ttg ABG/anak sekolahan (SD,SMP,SMA), pasti ceritanya tentang pacaran, rebutan cowo/cewe, bukannya tentang hal-hal yg lebih mendidik.
Seragam anak sd/smp/sma juga gak sesuai aturan, dasi longgar kaya tali pengikat kambing, kerah ke atas, baju gak dimasukin ke dalam celana/rok, klo anak sd pake topi, topinya miring ke kiri atau ke kanan - Pemain sinetron kalau mau pingsan pasti cari tempat yang empuk.
- skarnag yg lagi ngetrend... ampir smua sinetron tokoh utama cowonya punya bini 2...
- paling males pandang-pandangan berkali-kali
- jangan lupakan background music klo lagi zoom in
maen sinetron kan yg penting bisa melotot bro
Sering ngomong sendiri dan perasaan diverbalkan...gara2 itu akting jadi kurang menyampaikan suasana hati atao keadaan cerita... - Kalo pas lagi kaget kamera langsung di Zoom in deng20%..deng30%....deng70% .......deng100% keliatan de upilnya.....payahhhh
- yang paling bikin bet, klo yang kaya ganteng, naksirnya ma gembel or pembantu...
idih mustahil bgt kan... - Episod #1 (keren nih sinetron)
Episod #15 (dia to orangnya)
Episod #38 (Oh...ditolong ma dia y??gak nyangka)
Episod #83 (ni orang datang darimana???) - Salah satu keanehan sinetron, masa pemain2nya harus dibedakin sampe keliatan putih, ketebalan bedaknya udah mirip dempul mobil. Mestinya mereka bangga punya kulit sawo matang bukan kulit PONDS
- Sinetron di RCT* judulnya selalu pakai nama orang,se---muanya bercerita tentang cerita cinta-yang tokohnya adalah anak dibawah umur-seringkali diwarnai pernikahan (masa anak smp nikah ? kira2 dong)
dan cerita2nya sering keluar jalur dari maksud cerita awal
Sinetron di TP* selalu mengisahkan keluarga miskin yang taat beragama-sisi positif-tapi orang kaya (yg sudah pasti jahat) selalu bikin ulah yang menyalahi HAM gede-gedean
Sinetron di Indosi** ceritanya mengada-ada,cenderung plagiat,dan selalu mengisahkan keluarga kerajaan atau keraton dengan setting real estate,bukan istana atau semacamnya,dan kisah2 nya cenderung sama semua-perebutan suatu benda entah harta atau jimat dll.
Sinetron di ANT* ceritanya lebih baik dari yg disebutkan diatas-atas tadi ^^^ ,meskipun cerita cinta terlalu ditekankan dari berbagai genre. - yang aneh lagi ada anak kecil bahkan masih balita udah bisa mikir kayak orang dewasa...
- melotot dan pake soundeffect: suara simbal!
- yg namanya TIRI, ntah ayah atau ibu tiri, terutama iBu TIRI kebanyakan jahat!!!
- biasanya scene kalo mau tanda" BERSAMBUNG pasti...
- "Zoom close up ke si A" ( sound efek : "JRANG" )
- "Zoom close up ke si B" ( sound efek : "JRENG" )
- "Zoom close up ke si A" ( sound efek : "JRANG" )
- "Zoom close up ke si B" ( sound efek : "JRENG" )
- "Zoom close up ke si A" ( sound efek : "JRANG" )
- "Zoom close up ke si B" ( sound efek : "JRENG" )
*berkali kali dengan tempo yang makin cepet*
lalu..
'BERSAMBUNG....' - Kalau baca surat , surat bisa bersuara .......
(itu surat apa MP3?) - kalo gw perhatiin, rumah yg ditempatin pemain di dalam sinetron itu2 mlulu... biasanya kalo orangnya kaya rumahnya sama semua, di sinetron yg 1 rumah itu yg dipake, sinetron yg satunya lagi rumah yg itu juga.... emang g ada rumah laen apa?
- 1. rumah kebanyakan bagus2 mulu.. ga ada yang menengah..
2. sering niru judul luar.. parah yg ini... mana tambah ancur lage abis diadopsi indonesia
3.dari 100 sinetron -> 99 sinetron yg jahat menang... 1 sinetron terakhir yg baek yg menang... kira2 kalo anak kecil nonton nanggepin apa ya? orang indo kayak gitu semua kale ya... jahat molo...
4. ga ada adegan gitu-gituan... wokwokwo...
5. bioskop isinya cuma humor jorok, setan, ama cinta monyet... mana kualitasnya???
6. kita lihat aksi GUNDALA : SUper Hero Indonesia yang bentar lage mo keluar di bioskop...
7. kalo aktornya akting sedih.. bukannya yg nonton nangis.. tapi ngakak..
(-_-)a
Subscribe to:
Posts (Atom)